KUMPULAN
RATIB DAN HIZ IB
RATIB
AL-IMAM AL-QUTHUB
AL-HABIB
UMAR BIN ABDURRAHMAN AL-‘ATTHOS
Makna Kata Ratib diambil dari
kata Rotaba Yartubu Rotban Rutuuban atau Tarottaba Yatarottabu Tarottuban, yang
berarti tetap atau tidak bergerak. Jadi kata Ratib menurut Lughot (bahasa)
artinya kokoh atau yang tetap. Sedangkan menurut istilah, Ratib diambil dari
kata Tartiibul-Harsi Lil-Himaayah ( penjagaan secara rutin untuk melindungi
sesuatu atau seseorang ). Apabila disebuah tempat ada bala tentara yang berjaga
guna melindungi masyarakat, maka mereka disebut Rutbah, dan jika yang berjaga
satu orang maka disebut Ratib, para ulama berpendapat makna Ratib adalah
kumpulan atau himpunan ayat-ayat Al-qur’an dan untaian kalimat-kailmat dzikir
yang lazim diamalkan atau dibaca secara berulang-ulang sebagai salah satu cara
untuk bertaqorrub (mendekatkan diri kepada Allah SWT)
Keberkahan Ratib Al-Habib
Umar Bin Abdurrahman Al-Atthos.Ratib Habib Umar yang dibari nama Azizul
Manl Wafathul Babil Wisol seperti dikatakan oleh Al-Habib
Ali bin Hasan AL-Atthos di dalam kitab Al-Qirthos bagian kedua juz pertama : “
Ratib Habib Umar merupakan hadiah yang tertinggi dari Allah bagi umat Islam
melalui Habib Umar
“.ketahuilah bahwa Ratib yang
besar dan Hizib yang kokoh dan sumber yang murni ini, yaitu Ratib Habib Umar
Al-Atthos terkandung didalamnya rahasia-rahasia dan Nur-Nur, manfaat yang
besar, faedah-faedah yang luar biasa tinggi nilainya, dan tak dapat
diperkirakan batas kekuatan pemeliharaanya.
Al-Habib Umar dalam
pembicaraan-pembicaraanya selalu menyebutkan kelebihan dan kebesaran Ratib ini
dan beliau mengatakan banyak orang yang datang kepadanya mengeluhkan tentang
kesempitan penghidupan mereka, maka mereka disuruhnya membaca dengan zikir
Tauhid sesudahnya Ratib, mereka pun mengamalkannya dan Allah Ta’ala lepaskan
semua kesulitan mereka, dengan berkat beliau dan Ratibnya.
As-Sayid Isa pun mengatakan
bahwa ada orang dipercayai mengabarinya bahwa dia mendengar dari Syeikh Ali bin
Abdullah Ba-Ross (beliau adalah murid terdekat merangkap Khodam Habib Umar )
berkata : “ Saya melihat sebuah kitab tertulis disitu bahwa barang siapa yang
merutinkan membaca Ratib ini diharapkan akan terampuni semua dosa-dosanya: “
Sungguh tulisan yang ringkas
ini tak mampu mengungkapkan kemulian serta keutamaan Ratib Al-Habib Umar
Al-Attos yang begitu luas dan begitu dalam hanya kami ingin mengambil
keberkahan dari Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthos mudah-mudahan kita
dapat Ratib ini dan semoga kita di kumpulkan bersama beliau rhm serta
orang-orang yang mencintai dan dicintai beliau rhm. Amien. Sumber : “Kitab
Al-Qirthas Lil-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos” Sumber Kelebihan Ratib: Huraian
Ratib Al-Habib Umar bin Abdul Rahman Al-Attas
Ratib adalah sesuatu yang
tersusun, teratur dengan rapinya. Sembahyang sunnah Rawatib adalah antara
sembahyang-sembahyang sunnah yang diamalkan pada waktu-waktu yang tertentu oleh
Nabi s.a.w. Ratib al-Attas mengandungi zikir, ayat-ayat al-Quran dan doa-doa
yang telah sedia tersusun oleh al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas yang
juga dibaca pada waktu-waktu yang tertentu. Istilah Ratib digunakan
kebanyakkannya di negeri Hadhramaut dalam menyebut zikir-zikir yang biasanya
pendek dengan bilangan kiraan zikir yang sedikit (seperti 3, 7, 10, 11 dan 40
kali), senang diamalkan dan dibaca pada waktu-waktu yang tertentu iaitu sekali
pada waktu pagi dan sekali pada waktu malam. Terdapat Ratib al-Haddad, Ratib
al-Aidrus, Ratib al-Muhdhor dan lain-lain.
Keutamaan Ratib
Berkata sebilangan ulama ahli
salaf, antara keutamaan ratib ini bagi mereka yang tetap mengamalkannya, adalah
dipanjangkan umur, mendapat Husnul-Khatimah, menjaga segala kepunyaannya di
laut dan di bumi dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah. Bagi mereka
yang mempunyai hajat yang tertentu, membaca ratib pada suatu tempat yang kosong
dengan berwuduk, mengadap kiblat dan berniat apa kehendaknya, Insya-Allah
dimustajabkan Allah. Para salaf berkata ia amat mujarrab dalam menyampaikan
segala permintaan jika dibacanya sebanyak 41 kali. Antara kelebihan ratib ini
adalah, ia menjaga rumahnya dan 40 rumah-rumah tetangganya dari
kebakaran, pencurian dan terkena sihir
Nama-nama Ratib
Ratib al-Habib Umar bin
Abdurrahman ini mempunyai banyak nama. Antaranya adalah:
Artinya: Sesuatu yang sukar
diperolehi dan kunci bagi pintu penghubung kepada Allah. Nama inilah yang
dipilih oleh al-Habib Muhammad bin Salem al-Attas apabila menyusun Ratib
al-Habib Umar dalam bahasa Arab, Melayu dan Tamil. Artinya: Kubu yang kukuh.
Artinya: Belerang yang merah.
Satu istilah bagi mentafsirkan sesuatu benda yang amat berharga yang sukar
didapati pada sebarang waktu atau tempat. Artinya: Pati segala zikir. artinya:
Magnet rahasia-rahasia bagi mereka yang tetap mengamalkannya pada waktu malam
dan siang. Artinya: Penawar bagi racun yang mujarrab. Menurut kata al-Habib
Husein bin Abdullah al-Attas, nama ini dinamakan oleh gurunya al-Habib Ahmad
bin Hasan apabila menerangkan kelebihan Ratib al-Habib Umar. Artinya: Sumber
pencapaian dan kunci bagi pintu penghubung kepada Allah.
Sejarah Ratib
Ratib ini dikarang oleh
al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Attas dan sekarang telah berusia kira-kira 400
tahun. Ratib ini sehingga kini banyak dibaca di negara-negara seperti di Afrika
termasuk Darussalam, Mombassa dan Afrika Selatan. Juga di England, Burma
(Myanmar), India dan negara-negara Arab. Di Afrika ia disebarkan oleh
murid-murid al-Habib Ahmad bin Hasan seperti al-Habib Ahmad Masyhur al-Haddad
dan lain-lain. Di India, Kemboja dan Burma oleh al-Habib Abdullah bin Alawi
al-Attas. Sehingga sekarang kumpulan-kumpulan ratib al-Habib Umar atau Zawiyah
masih diamalkan di Rangoon dan di beberapa daerah di Burma. Tetapi mereka lebih
terkenal di sana dengan Tariqah al-Attasiyah. Ratib ini telah lama sampai di
Malaya, Singapura, Brunei dan Indonesia. Antara keterangan ratib ini yang
diterbitkan dalam bahasa Melayu di Singapura adalah sebuah kitab kecil yang
bernama Fathu Rabbin-Nas yang dikarang oleh al-Habib Husein bin Abdullah bin
Muhammad bin Mohsen bin Husein al-Attas. Tarikh selesai karangan ini adalah
pada pagi Jumaat 20hb Jumadil Awal 1342 (20hb Desember 1923
Pada tahun 1939, al-Habib
Muhammad bin Salim al-Attas telah menerbitkan sebuah kitab yang bernama
Miftahul Imdad yang dicetak di Matbaah al-Huda di Pulau Pinang. Kitab ini
mengandungi wirid-wirid datuk beliau al-Habib Ahmad bin Hasan al-Attas tetapi
terdapat juga ratib al-habib Umar bin Abdurrahman al-Attas di dalamnya.
Mengikut al-Habib Muhammad bin Salem al-Attas, al-Habib Hasan bin Ahmad
al-Attas pada suatu masa dahulu telah mencetak Ratib al-Attas menerusi percetakannya
Mutaaba’ah al-Attas (Al-Attas Press) yang pejabatnya terletak di Wadi Hasan,
Johor Bahru, Malaysia. Percetakan ini bergiat di Johor pada kira-kira tahun
1927.
Waktu Membaca Ratib al-Attas
Disebutkan di dalam kitab
al-Qirtas: “Telah menjadi tradisi bagi para sesepuh kami, khususnya tradisi
dari al-Habib Husein bin Umar membaca Ratib al-Attas adalah setelah solat
Isya’. Kebiasaan itu dilakukan oleh Habib Husein beserta pengikut-pengikutnya
secara turun-temurun kecuali di bulan Ramadhan. Adapun di bulan Ramadhan bacaan
ratib itu dibaca sebelum solat Isya’. Tetapi bagi yang gemar berzikir banyak
yang membaca ratib al-Attas ini di waktu pagi dan di waktu sore, sebab di
antara kalimat-kalimat yang dizikirkan ada zikir-zikir yang disunnahkan untuk membacanya
di waktu pagi dan di waktu sore seperti tertera di dalam hadis-hadis Nabi
s.a.w.
Dikatakan oleh Habib Ali bin
Hasan al-Attas di dalam kitab al-Qirtas bahawa Habib Umar suka membaca ratibnya
secara rahsia tanpa suara, sebab beliau menginginkan bacaan ratibnya itu lebih
berkesan di hati yang membacanya dan lebih ikhlas karena Allah. Hal itu sesuai
dengan firman Allah: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan
merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu
pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”.(Al A’raf:
205) Dan firman Allah: “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”. (Luqman: 19)
Jika ratib al-Attas ini dibaca secara berkelompok, maka hendaklah dibaca dengan
suara yang tiada terlalu keras dan tiada terlalu pelan, sesuai dengan firman
Allah: “Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam solatmu dan janganlah pula
selalu merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara keduanya”. (Al-Isra’:
110)
Ratib Habib Umar
Ratib Habib Umar yang diberi
nama Azizul Manal Wa Fathu Bab al-Wisol seperti dikatakan oleh Habib Ali bin
Hasan al-Attas di dalam kitab al-Qirtas bagian kedua juz pertama: “Ratib Habib
Umar merupakan hadiah yang tertinggi dari Allah bagi umat Islam lewat Habib
Umar.” Peninggalan beliau yang paling mahal hanyalah ratib yang beliau
tinggalkan bagi umat ini. Ratib Habib Umar merupakan wirid yang banyak
mendatangkan faedah bagi yang membacanya setiap waktu, terutama bagi yang
sedang menghadapi kesulitan. Al-Habib Isa bin Muhammad al-Habsyi mengatakan
bahawa Habib Umar banyak sekali menyebutkan akan keutamaan-keutamaan ratib ini.
Pernah disebutkan bahawa ketika ada sekelompok orang datang kepada Habib Umar mengeluh
kesulitan pencarian dan lamanya musim kemarau yang menimpa kepada mereka selama
beberapa waktu. Mereka diperintah membaca Ratib beliau dan dzikir Tauhid.
Setelah mereka mengerjakannya, maka dengan berkat bacaan itu, Allah memberi
keluasan hidup bagi mereka.
Menurut Syeikh Ali Baras,
jika Ratib Habib Umar dibacakan bagi penduduk suatu desa atau bagi suatu
keluarga, maka desa itu atau keluarga itu akan dipelihara oleh Allah dengan
peliharaan yang amat ketat. Selanjutnya Syeikh Ali berkata: “Pernah aku diceritai
oleh sebagian orang bahawa ketika mereka takut menghadapi rampok yang akan
menjarah rumah mereka, maka mereka membaca Ratib Habib Umar sehingga rumah
mereka tidak sampai dijarah oleh kaum perampok itu meskipun jumlah mereka
sebanyak 15 orang”.
Wahai orang-orang yang
beriman perbanyaklah ingatan kamu kepada Allah SWT dan pujilah Dia pagi dan
petang (Al-Ahzab : 41 )
RATIB ATTHOS
Rootibul Atthos adalah
Dzikir, doa dan wiridan nabi Muhammad SAW dihimpun oleh Imam Umar
bin Abdurrohman Al-Atthos dibaca sehabis sholat Isya dan diwaktu lain pun boleh
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ, اَعُوذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.اَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ...)
الخرسُوْرَةُ الْفَاتِحَة
لَوْاَنْزَلْنَا هَذَا
الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَاَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللهِ
وِتِلْكَ اْلاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ.
هُوَاللهُ الَّذِيْ لاَاِلَهَ اِلاَّ هُوَعَالِمُ اْلغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
هُوَالرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ هُوَاللهُ الَّذِيْ لآ اِلَهَ اِلاَّ هُوَاْلمَلِكُ
اْلقُدُّوْسُ السَّلاَمُ اْلمُؤْمِنُ اْلمُهَيْمِنُ اْلعَزِيْزُاْمجَبَارُ
اْلمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّايُشْرِ كُوْنَ هُوَاللهُ اْمخَالِقُ اْلبَارِئُ
اْلمُصَوِّرُلَهُ اْلاَسْمَاءُ اْمحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَافِى السَّمَوَاتِ
وِاْلاَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيْزُاْلحَكِيْمِ
Kalau sekiranya kami
menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya
tunduk terpecah-pecah, karena takut kepada Alloh. Dan perumpamaan-perumpamaan
itu kami buat untuk manusia, supaya mereka (mau) berpikir. Dialah Alloh yang
tiada tuhan selain dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, dialah yang maha pemurah lagi maha penyayang, dialah
Alloh yang tiada tuhan selain dia. Pemilik segala sesuatu yang maha sejahtera,
yang maha mengaruniakan keamanan, yang maha memelihara, maha perkasa, yang maha
kuasa, yang memiliki segala keagungan, maha suci Alloh dari segala apa yang
mereka persekutukan. Dialah Alloh yang maha menciftakan, yang mengadakan, yang
membentuk rupa, baginya nama-nama yang paling baik. Kepadanya bertasbih langit
dan bumi. Dan dialah yang maha perkasa lagi maha bijaksana (Al-Hasr : 21-24 )
اَعُوْذُبِاللهِ السَّمِيْحِ
اْلعَلِيْمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ (ثلاثا)
Aku berlindung dengan nama
Alloh, yang maha mendengar dan maha mengetahui, dari syetan yang terkutuk.
اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ
التَّا مَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ (ثلاثا)
Aku berlindung dengan
kalimat-kalimat Alloh yang sempurna, dari kejahatan makhluq-makhluqnya
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ
لاَيَضُرُّمَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى اْلاَرْضِ وَلاَفِى
السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (ثلاثا)
Dengan menyebut nama Alloh
yang dengan nama itu, tidak satu pun baik yang dibumi maupun yang dilangit
mampu menimpakan bencana (kepada orang beriman) dialah yang maha mendengar lagi
maha mengetahui.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ.وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
(عَشْرًا)
Dengan menyebut nama Alloh
yang maha pengasih dan maha penyayang, tiada daya dan kekuatan melainkan dengan
pertolongan Alloh yang maha tinggi
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ (ثَلاَثًا)
Dengan menyebut nama Alloh
yang maha pengasih dan maha penyayang.
بِسْمِ اللهِ تَحَصَّنَّا
بِاللهِ.بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْنَا بِاللهِ (ثَلاَثًا)
Dengan menyebut nama Alloh,
kami berkubu., dengan menyebut nama Alloh kami berserah diri (tawakkal) kepada
Alloh
بِسْمِ اللهِ آمَنَّابِاللهِ.
وَمَنْ يُؤْ مِنْ بِاللهِ لاَخَوْفٌ عَلَيْهِ (ثَلاَثًا)
Dengan menyebut nama Alloh
kami beriman kepada Alloh , dan barang siapa beriman kepada Alloh maka (dia)
tidak perlu takut (kepada siapapun dan apapun juga)
سُبْحَانَ اللهِ عَزَّاللهِ.
سُبْحَانَ اللهِ جَلَّ اللهِ (ثَلاَثًا)
Maha suci Alloh, maha kuat
Alloh, maha suci Alloh yang maha besar.
(ثَلاَثًا) سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ.سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (ثَلاَثًا)
Maha suci Alloh, dengan
segala pujian, maha suci Alloh yang maha besar
سُبْحَانَ اللهِ
وَالْحَمْدُلِلَّهِ وَلآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ (اَرْبَعًا)
Maha suci Alloh, segala puji
bagi Alloh, tiada tuhan melainkan Alloh, Alloh maha besar
بِخَلْقِهِ يَاعَلِيْمًا
بِخَلْقِهِ يَاخَبِيْرًا بِخَلْقِهِ. اُلْطُفْ بِنَايَالَطِيْفُ,يَاعَلِيْمُ
يَاخَبِيْرً (ثلاثا)
Wahai yang maha lembut
terhadap makhluqnya, wahai yang maha mengetahui akan perbuatan makhluqnya,
wahai yang mengetahui isi hati makhluqnya, (berbuat) ramahlah kepada kami,
wahai Dzat yang halus, wahai yang paling mengetahui (yang nyata) wahai yang
paling mengetahui yang ghaib.
يَا لَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ.
اُلْطُفْ بِنَافِيْمَانَزَلْ اِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ. اُلْطُفْ بِنَاوَ
الْمُسْلِمِيْنَ (ثَلاَثًا)
Wahai yang maha lembut,
janganlah engkau menurunkan bencana kepada kami, berlaku lembutlah kepada kami,
dengan apa yang engkau turunkan (bencana) itu. Sungguh engkau maha lembut
(untuk tidak menurunkan bencana) berlaku lembutlah kepada kami dan juga kepada
kaum muslimin.
لآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ
(اَرْبَعِيْنَ مَرَّةً) مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ
وَسَلَّمَ.
Tiada tuhan kecuali Alloh,
Nabi Muhammad adalah utusan Alloh
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ
الْوَكِيْلُ (سبعا)
Bagi kami cukup Alloh sebagai
pelindung kami, dan dia adalah sebaik-baik penolong
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَّى
مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ (عَشْرًا)
Ya Alloh, limpahkanlah
sholawat kepada Nabi Muhammad, ya Alloh limpahkanlah sholawat dan kesejahteraan
kepadanya.
اَسْتَغْفِرَاللهَ (اا
مَرَّةً). تَائِبُوْنَ اِلَى اللهِ (ثَلاَثًا)
Aku mohon ampun kepada Alloh,
semoga kami termasuk orang-orang yang bertaubat kepada Alloh
يَااَللهُ بِهَا.يَااَللهُ
بِهَا يَااَللهُ بِحُسْنِ اْلخَاتِمَةِ (ثَلاَثً)
Ya Alloh ya
Alloh…ya Alloh, yang mengakhiri segala sesuatu dengan cara yang baik.
غُفْرَا نَكَ رَبَّنَا
وَاِلَيْكَ اْلمَصِيْرُ لاَيُكَلِفُ اللهُ نَفْسًا
اِلاَّ وُسُعَهَا لَهَا مَا اكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكَتَسَبَتْ
رَبَّنَا لاَ تُؤَا خِذْنَا اِنْ نَسِيْنَا اَوْاَخْطَأْ نَا رَبَّنَا
وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ
مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَا قَةَلَنَا بِهِ
وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَ نَا
فَانْصُرْنَا عَلَى اْلقَوْمِ اْلكَا فِرِيْنَ.
Ya Alloh ampunilah kami,
wahai tuhan kami, dan kepada engkau tempat kami kembali.Alloh tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya, ia mendapat pahala (dari
kebajikan) yang di usahaanya, dan ia mendapat siksa (dari kejahatanya) yag
dikerjakan.
(mereka berdoa) ya tuhan kami
janganlah engkau menghukum kami, jika kami lupa atau kami tidak sengaja
melakukan kesalahan. Ya tuhan kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagai mana engkau (pernah) membebankan kepada orang-orang sebelum
kami. Ya tuhan kami, janganlah kiranya engkau pikulkan kepada kami apa yang
tidak sanggup kami memikulnya. Berilah maaf kepada kami, ampunilah kami, rahmatilah
kami, engkau penolong kami, maka tolonglah kami dari kaum kafir
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَاوَ
حَبِيْبِنَاوَ شَفِيْعِنَ رَسُوْلِ اللهِ , مُحَمَّدِ بِنْ عَبْدِاللهِ ,
وَاَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ , اَنَّ اللهَ يُعْلىِ
دَرَجَاتِهِمْ فِى اْلْجَنَّةِ وَ يَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِ هِمْ
وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ فِى الدِّ يْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآ
خِرَةِ وَيَجْعَلُنَا مِنْ حِزْ بِهِمْ وَيَرْزُ قُنَا مَحَبَّتَهُمْ
وَيَتَوَفَّانَا عَلَى مِلَّتِهِمْ وَيَحْشُرُنَافِىزُمْرَ تِهِمْ . فِى خَيْرٍ وَ
لُطْفٍ وَعَافِيَةٍ , بِسِرِ الْفَا تِحَةْ
Al-fatihah ini pahalanya disampaikan kehadirat
penghulu kami, kecintaan kami dan pemberi syafa’at kepada kami, rosululloh
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan istri-istrinya, juga
kepada keturunanya. Semoga Alloh meninggikan derajat mereka di surga, dan
memberi manfaat kepada kami dan semoga rahasia keberhasilan mereka, cahaya
keimanan mereka, ilmu-ilmu agama mereka, akan memberi manfaat bagi kami, baik
di dunia maupun di akhirat al-faatihah……..
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى رُوْحِ
سَيِّدِنَا الْمُهَا جِرْ اِلَى اللهِ اَحْمَدْ بِنْ عِيْسَى وَاِلَى
رُوْحِ سَيِّدِنَااْلاُ سْتَاذِاْلاَعْظَمِ اَلْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ , مُحَمَّدِ
بْنِ عَلِيّ بَاعَلَوِيْ وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ
, وَذَوِىْ الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ اَنَّ
اللهَ يَغْفُرُ لَهُمْ وَيَرْ حَمُهُمْ وَيُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِى
الْجَنَّةِ , وَيَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْ
مِهِمْ فِى الدِّ يْنِ وَالدُّنْيَاوَاْلاَخِرَةِ .
اَلْفَا تِحَةُ
Al-fatihah ini semoga
pahalanya disampaikan kepada roh pakar ilmu Fiqih terkemuka Muhammad bin Ali
keturunan Alawiy (dari) keluarga Abiy Alawiy dan yang keturunan dengan mereka.
Semoga Alloh mengampuni dan mengasihani mereka, semoga Alloh meninggikan
derajat mereka di surga, dan memberi manfaat kepada kami dengan rahasia
keberhasilan mereka, cahaya keimanan mereka, ilmu pengetahuan mereka, tentang
agama dunia dan akhirat Al-fatihah………
اَلْفَا تِحَةُ اَلْفَاتِحَةُ
اِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا
وَبَرَكَاتِنَا صَاحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ اْلاَنْفَاسِ اَلْحَبِيْبِ
عُمَرْ بِنْ عَبْدِالرَّحْمَنِ الْعَطَّاسْ , ثُمَّ اِلَى رُوْحِ الشَّيْخِ
عَلِيِّ بْنِ عَبْدِ اللهِ بَارَاسْ , ثُمَّ اِلَى رُوْحِ اَلْحَبِيْب
عَبْدُالرَّحْمَنِ بِنْ عَقِيْل اَلْعَطَّاسْ , ثُمَّ اِلَى رُوْحِ
اَلْحَبِيْب حُسَيْن بِنْ عُمَرْ اَلْعَطَّاسْ وَاِخْوَانِهِ ثُمَّ اِلَى
رُوْحِ عَقِيْل وَعَبْدِ اللهِ وَصَا لِحْ بِنْ عَبْدُالرَّحْمَنِ
اَلْعَطَّاسْ ثُمَّ اِلَى رُوْحِ اَلْحَبِيْب عَلِيِّ بْنِ حَسَنْ اَلْعَطَّاسْ
ثُمَّ اِلَى رُوْحِ اَلْحَبِيْب اَحْمَدْ بِنْ حَسَنْ اَلْعَطَّاسْ
وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ
اَنَّاللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْ حَمُهُمْ وَيُعْلِى دَرَجَا تِهِمْ فِى
الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْ
مِهِمْ وَنَفَحَا تِهِمْ فِى الدِّ يِنِ وَالدُّ نْيَاوَاْلآخِرَةِ )اَلْفَا تِحَةْ
Al-fatihah ini semoga
pahalanya disampaikan Alloh kepada roh junjungan kami, kekasih kita, dan semoga
Alloh memberi berkah kepada kita. Kepada penyusun Ratib ini, tokoh utama Habib
Umar bin Abdirrahman Al-Atthos, juga kepada roh syeh Ali bin Abdillah Baaros.
Juga kepada nenek moyang dan anak cucu mereka berdua, dan juga kepada mereka
yang mempunyai pertalian hukum keluargaan dengan mereka berdua. Semoga Alloh
mengampuni dan mengasihi mereka, dan semoga Alloh mempertinggi derajat mereka
di surga (kelak) dan semoga akan memberi manfaat kepada kita, akan rahasia
keberhailan dan cahaya keimanan dan ilmu agama mereka, juga semangat keagamaan
mereka dunia dan akhirat al-fatihah…….
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى اَرْوَحِ اْلاَوْالِيَاءِ
وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّا لِحِيْنَ . وَاْلاَ ئِمَّةِ الرَّاشِدِ يْنَ وَاِلَى
اَرْوَاحِ وَالِدِيْنَا وَمَشَا يِخِنَا وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْنَا
وَعَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ , ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ اَمْوَاتِ اَهْلِ هَذِهِ
الْبَلْدَةِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَنَّ اللهَ
يَغْفِرُلَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ
وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ اَسْرَ ارِهِمْ وَانْوَ ارِهِمْ وَعُلُوْ
مِهِمْ وَبَرَكَاتِهِمْ فِى الدِّ يْنِ وَالدُّ نْيَا وَاْلآ خِرَةِ .
اَلْفَاتِحَةْ
Al-fatihah kepada arwah para
Aulia dan para syuhada, dan orang-orang sholeh, dan para pemimpin yang lurus.
Kemudian kepada orang tua kami, keluarga kami, dan guru-guru kami yang
mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kami semua, kemudian kepada arwah yang
telah meninggal dari mu’min pria dan wanita, muslim pria dan wanita, semoga
Alloh mengampuni mereka, dan mengasihani mereka, dan semoga Alloh meninggikan
derajat mereka di surga, dan semoga memberi manfaat kepada kita dengan rahasia
keberhasilan mereka dan cahaya keimanan mereka, ilmu-ilmu agama dunia dan
akhirat al-fatihah……….
اَلْفَاتِحَةُ بِالْقَبُوْلِ وَتَمَامِ كُلِّ سُوْلٍ
وَمَأْمُوْلٍ وَصَلاَحِ الشَّأْنِ ظَا هِرًا وَبَا طِنًافِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا
وَاْلآخِرَةِ دَافِعَةً لِكُلِّ شَرٍّجَالِبَةً لِكُلِّ خَيْرٍ
, لَنَا وَلِوَ الِدِيْنَا وَاَوْلاَدِنَاوَاَحْبَا بِنَا
وَمَشَا ئِخِنَا فِى الدِّ يْنِ مَعَ اللُّطْفِ وَالْعَا فِيَةِ
وَعَلَى نِيَّةِ اَنَّ اللهَ يُنَوِّرُ قُلُوْ بَنَا وَقَوَ الِبَنَا مَعَ
الْهُدَى وَالتَّقَى وَالْعَفَافِ وَالْغِنَى . وَالْمَوْتِ عَلَى دِيْنِ
اْلاِسَلاَمِ وَاْلاِ يْمَانِ بِلاَ مِحْنَةٍ وَلاَ اِمْتِحَانٍ , بِحَقِّ
سَيِّدِ نَاوَلَدِ عَدْ نَانِ , وَعَلَى كُلِّ نِيَّةٍ صَالِحَةٍ
.وَاِلَى حَضْرَةِ النَِّبيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ
وَسَلَّمَ (اَلْفَاتِحَةْ)
Kami membaca Al-fatihah
dengan niat semoga bacaan kami diterima Alloh dan mencapai semua yang
dicita-citakan dan harapan mendapat perbaikan keadaan lahir dan batin dalam
urusan agama di dunia dan akhirat serta menolak semua kejahatan, sebaliknya
mendatangkan kebaikan pada diri kami, juga bagi orang-orang yang kami cintai,
orang tua kami, guru-guru agama kami, disertai dengan kelembutan dan
kesejahteraan dan dengan niat semoga Alloh menerangi kalbu dan sanubari kami,
dengan cahaya taqwa dan petunjuk. Dan menjauhkan diri dari keinginan-keinginan
hina. Semoga meninggal dalam agama Islam dan beriman, tanpa disertai bencana
dan cobaan. Berkat kemulyaan putra Adnan (Rosululloh) dan dengan semua niat
baik kepada kekasih kami Nabi Muhammad SAW al-fatihah………
KemudianBerdoadengan membaca
:
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ
الرَّ حِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِى
نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ, يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا
يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَا نِكْ, سُبْحَا نَكَ
لاَ نُحْصِيْ ثَنَا ءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ,
فَلَكَ الْحَمْدُ حَتىَّ تَرْضَى, وَلَكَ الْحَمْدُ اِذَارَضِيْتَ,
وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلاَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنّا
مُحَمَّدٍ فِى اْلآ خِرِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ, وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ فِى الْمَلَإِ اْلاَ عْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ, وَصَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتىَّ تَرِثَ اْلاَرْضَ وَمَنْ
عَلَيْهَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ. اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ
وَنَسْتَوْ دِعُكَ اَدْيَا نَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَمْوَ الَنَا وَاَهْلَنَا
وَكُلَّ ثَيْءٍ اَعْطَيْتَنَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَاِيَّا هُمْ فِى كَنَفِكَ
وَاَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ, مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ
وَذِىْ عَيْنٍ وَذِيْ بَغْيٍ وَذِيْ حَسَدٍ وَمِنْ شَرِّ كَلِّ ذِيْ شَرٍّ,
اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شّيْىءٍ قَدِيْرُ. اَللَّهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَا فِيَةِ
وَالسَّلاَ مَةِ, وَحَقِقْنَا بِااتَقْوَى وَاْلاِسْتِقَامَةِ وَاِعِذْنَا مِنْ
مُوْ جِبَا تِ النَّدَا مَةِفِى اْلحَالِ وَاْلمَالِ, اِنَّكَ سَمِيْعُ
الدُّعَاءِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ بِجَلاَلِكَ وَجَمَالِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, وَارْزُقْنَا كَمَالَ اْلمُتَا بَعَةِ
لَهُ ظَا هِرًا وَبَا طِنًا يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, بِفَضْلِ سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمُ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ
وَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
RATIB
AL-HADDAD
Ratib Al-Haddad ini mengambil nama penyusunnya, yaitu
Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang
terkenal. Daripada doa-doa dan zikir-zikir karangan beliau, Ratib Al-Haddad lah
yang paling terkenal dan masyhur. Ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (Ratib
Yang Termasyhur) disusun berdasarkan inspirasi, pada malam Lailatul Qadar 27
Ramadhan 1071 Hijriyah (bersamaan 26 Mei 1661).
Ratib ini disusun untuk menunaikan permintaan salah
seorang murid beliau, ‘Amir dari keluarga Bani Sa’d yang tinggal di sebuah
kampung di Shibam, Hadhramaut. Tujuan ‘Amir membuat permintaan tersebut ialah
bagi mengadakan suatu wirid dan zikir untuk amalan penduduk kampungnya agar
mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri daripada ajaran sesat yang
sedang melanda Hadhramaut ketika itu.
Pertama kalinya Ratib ini dibaca ialah di kampung
‘Amir sendiri, iaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah daripada
Al-Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Selepas itu Ratib ini dibaca di Masjid
Al-Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim dalam tahun 1072 Hijriah bersamaan tahun
1661 Masehi. Pada kebiasaannya ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan
nafalnya, setelah solat Isya’. Pada bulan Ramadhan ia dibaca sebelum solat
Isya’ bagi mengelakkan kesempitan waktu untuk menunaikan solat Tarawih.
Mengikut Imam Al-Haddad di kawasan-kawasan di mana Ratib al-Haddad ini
diamalkan, dengan izin Allah kawasan-kawasan tersebut selamat dipertahankan
daripada pengaruh sesat tersebut.
Apabila Imam Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah
Haji, Ratib Al-Haddad pun mula dibaca di Makkah dan Madinah. Sehingga hari ini
Ratib berkenaan dibaca setiap malam di Bab al-Safa di Makkah dan Bab al-Rahmah
di Madinah. Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi pernah menyatakan bahawa sesiapa
yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman dengan terus
membaca “ La ilaha illallah” hingga seratus kali (walaupun pada kebiasaannya
dibaca lima puluh kali), ia mungkin dikurniakan dengan pengalaman yang di luar
dugaannya.
Beberapa kebezaan boleh didapati di dalam beberapa
cetakan ratib Haddad ini terutama selepas Fatihah yang terakhir. Beberapa doa
ditambah oleh pembacanya. Al Marhum Al-Habib Ahmad Masyhur bin Taha Al-Haddad
memberi ijazah untuk membaca Ratib ini dan menyarankannya dibaca pada masa–masa
yang lain daripada yang tersebut di atas juga di masa keperluan dan kesulitan.
Mudah-mudahan sesiapa yang membaca ratib ini diselamatkan Allah daripada bahaya
dan kesusahan. Ameen.
Ketahuilah bahawa setiap ayat, doa, dan nama Allah
yang disebutkan di dalam ratib ini telah dipetik daripada Al-Quran dan hadith
Rasulullah S.A.W. Terjemahan yang dibuat di dalam ratib ini, adalah secara
ringkas. Bilangan bacaan setiap doa dibuat sebanyak tiga kali, kerana ia adalah
bilangan ganjil (witir). Ini ialah berdasarkan saranan Imam Al-Haddad sendiri.
Beliau menyusun zikir-zikir yang pendek yang dibaca berulang kali, dan dengan
itu memudahkan pembacanya. Zikir yang pendek ini, jika dibuat selalu secara
istiqamah, adalah lebih baik daripada zikir panjang yang dibuat secara berkala
atau cuai[1]. Ratib ini berbeza daripada ratib-ratib yang lain susunan Imam
Al-Haddad kerana ratib Al-Haddad ini disusun untuk dibaca lazimnya oleh
kumpulan atau jamaah. Semoga usaha kami ini diberkahi Allah.
Fadhilah dan Keutamaan Ratib
Al-Haddad
Cerita-cerita yang dikumpulkan mengenai kelebihan
RatibAl-Haddad banyak tercatat dalam buku Syarah Ratib Al-Haddad, antaranya:
Telah berkata Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Jufri yang bertempat tinggal di
Seiwun (Hadhramaut): “Pada suatu masa kami serombongan sedang menuju ke Makkah
untuk menunaikan Haji, bahtera kami terkandas tidak dapat meneruskan
perjalanannya kerana tidak ada angin yang menolaknya. Maka kami berlabuh di
sebuah pantai, lalu kami isikan gerbah-gerbah (tempat isi air terbuat dari
kulit) kami dengan air, dan kami pun berangkat berjalan kaki siang dan malam,
kerana kami bimbang akan ketinggalan Haji. Di suatu perhentian, kami cuba
meminum air dalam gerbah itu dan kami dapati airnya payau dan masin, lalu kami
buangkan air itu. Kami duduk tidak tahu apa yang mesti hendak dibuat. Maka saya
anjurkan rombongan kami itu untuk membaca Ratib Haddad ini, mudah-mudahan Allah
akan memberikan kelapangan dari perkara yang kami hadapi itu. Belum sempat kami
habis membacanya, tiba-tiba kami lihat dari kejauhan sekumpulan orang yang
sedang menunggang unta menuju ke tempat kami, kami bergembira sekali. Tetapi
bila mereka mendekati kami, kami dapati mereka itu perompak-perompak yang kerap
merampas harta-benda orang yang lalu-lalang di situ. Namun rupanya Allah Ta’ala
telah melembutkan hati mereka bila mereka dapati kami terkandas di situ, lalu
mereka memberi kami minum dan mengajak kami menunggang unta mereka untuk
disampaikan kami ke tempat sekumpulan kaum Syarif* tanpa diganggu kami sama
sekali, dan dari situ kami pun berangkat lagi menuju ke Haji, syukurlah atas
bantuan Alloh SWT karena berkat membaca Ratib ini. Cerita ini pula diberitakan
oleh seorang yang mencintai keturunan Sayyid, katanya: “Sekali peristiwa saya
berangkat dari negeri Ahsa’i menuju ke Hufuf. Di perjalanan itu saya terlihat
kaum Badwi yang biasanya merampas hak orang yang melintasi perjalanan itu. Saya
pun berhenti dan duduk, di mana tempat itu pula saya gariskan tanahnya
mengelilingiku dan saya duduk di tengah-tengahnya membaca Ratib ini. Dengan
kuasa Alloh mereka telah berlalu di hadapanku seperti orang yang tidak
menampakku, sedang aku memandang mereka.” Begitu juga pernah berlaku semacam
itu kepada seorang alim yang mulia, namanya Hasan bin Harun ketika dia keluar
bersama-sama teman-temannya dari negerinya di sudut Oman menuju ke Hadhramaut.
Di perjalanan mereka dibajak oleh gerombolan perompak, maka dia menyuruh
orang-orang yang bersama-samanya membaca Ratib ini. Alhamdulillah, gerombolan
perompak itu tidak mengapa-apakan siapapun, malah mereka berlalu dengan tidak
mengganggu.
Apa yang diberitakan oleh
seorang Arif Billah Abdul Wahid bin Subait Az-Zarafi, katanya: Ada seorang
penguasa yang ganas yang dikenal dengan nama Tahmas yang juga dikenal dengan
nama Nadir Syah. Tahmas ini adalah seorang penguasa ajam yang telah menguasai
banyak dari negeri-negeri di sekitarannya. Dia telah menyediakan tentaranya
untuk memerangi negeri Aughan. Sultan Aughan yang bernama Sulaiman mengutus
orang kepada Imam Habib Abdullah Haddad memberitahunya, bahwa Tahmas sedang
menyiapkan tentera untuk menyerangnya. Maka Habib Abdullah Haddad mengirim
Ratib ini dan menyuruh Sultan Sulaiman dan rakyatnya membacanya. Sultan
Sulaiman pun mengamalkan bacaan Ratib ini dan memerintahkan tenteranya dan
sekalian rakyatnya untuk membaca Ratib i ini dengan bertitah: “Kita tidak akan
dapat dikuasai Tahmas kerana kita ada benteng yang kuat, iaitu Ratib Haddad
ini.” Benarlah apa yang dikatakan Sultan Sulaiman itu, bahwa negerinya terlepas
dari penyerangan Tahmas dan terselamat dari angkara penguasa yang ganas itu
dengan sebab berkat Ratib Haddad ini.
Saudara penulis Syarah Ratib
Al-Haddad ini yang bernama Abdullah bin Ahmad juga pernah mengalami peristiwa
yang sama, yaitu ketika dia berangkat dari negeri Syiher menuju ke bandar Syugrah
dengan kapal, tiba-tiba angin macet tiada bertiup lagi, lalu kapal itu pun
terkandas tidak bergerak lagi. Agak lama kami menunggu namun tidak berhasil
juga. Maka saya mengajak rekan-rekan membaca Ratib ini , maka tidak berapa lama
datang angin membawa kapal kami ke tujuannya dengan selamat dengan berkah
membaca Ratib ini. Suatu pengalaman lagi dari Sayyid Awadh Barakat Asy-Syathiri
Ba’alawi ketika dia belayar dengan kapal, lalu kapal itu telah tersesat jalan
sehingga membawanya terkandas di pinggir sebuah batu karang. Ketika itu angin
juga macet tidak dapat menggerakkan kapal itu keluar dari bahayanya. Kami
sekalian merasa bimbang, lalu kami membaca Ratib ini dengan niat Alloh akan
menyelamatkan kami. Maka dengan kuasa Alloh SWT datanglah angin dan menarik
kami keluar dari tempat itu menuju ke tempat tujuan kami. Maka kerana itu saya
amalkan membaca Ratib ini. Pada suatu malam saya tertidur sebelum membacanya,
lalu saya bermimpi Habib Abdullah Haddad datang mengingatkanku supaya membaca
Ratib ini, dan saya pun tersadar dari tidur dan terus membaca Ratib Haddad itu.
Di antaranya lagi apa yang diceritakan oleh Syeikh Allamah Sufi murid Ahmad
Asy-Syajjar, iaitu Muhammad bin Rumi Al-Hijazi, dia berkata: “Saya bermimpi
seolah-olah saya berada di hadapan Habib Abdullah Haddad, penyusun Ratib ini.
Tiba-tiba datang seorang lelaki memohon sesuatu daripada Habib Abdullah Haddad,
maka dia telah memberiku semacam rantai dan sayapun memberikannya kepada orang
itu. Pada hari besoknya, datang kepadaku seorang lelaki dan meminta daripadaku
ijazah (kebenaran guru) untuk membaca Ratib Haddad ini, sebagaimana yang
diijazahkan kepadaku oleh guruku Ahmad Asy-Syajjar. Aku pun memberitahu orang
itu tentang mimpiku semalam, yakni ketika saya berada di majlis Habib Abdullah
Haddad, lalu ada seorang yang datang kepadanya. Kalau begitu, kataku, engkaulah
orang itu.” Dari kebiasaan Syeikh Al-Hijazi ini, dia selalu membaca Ratib
Haddad ketika saat ketakutan baik di siang hari mahupun malamnya, dan memang
jika dapat dibaca pada kedua-dua masa itulah yang paling utama, sebagaimana
yang dipesan oleh penyusun Ratib ini sendiri. Ada seorang dari kota Quds (Syam)
sesudah dihayatinya sendiri tentang banyak kelebihan membaca Ratib ini, dia
lalu membuat suatu ruang di sudut rumahnya yang dinamakan Tempat Baca Ratib, di
mana dikumpulkan orang untuk mengamalkan bacaan Ratib ini di situ pada waktu
siang dan malam. Di antaranya lagi, apa yang diberitakan oleh
Sayyid Ali bin Hassan, penduduk Mirbath, katanya: “Sekali peristiwa aku tertidur
sebelum aku membaca Ratib, aku lalu bermimpi datang kepadaku seorang Malaikat
mengatakan kepadaku: “Setiap malam kami para Malaikat berkhidmat buatmu begini
dan begitu dari bermacam-macam kebaikan, tetapi pada malam ini kami tidak
membuat apa-apa pun karena engkau tidak membaca Ratib. Aku terus terjaga dari
tidur lalu membaca Ratib Haddad itu dengan serta-merta.
Setengah kaum Sayyid
bercerita tentang pengalamannya: “Jika aku tertidur ketika aku membaca Ratib
sebelum aku menghabiskan bacaannya, aku bermimpi melihat berbagai-bagai hal
yang mengherankan, tetapi jika sudah menghabiskan bacaannya, tidak bermimpi
apa-apa pun.” Di antara yang diberitakan lagi, bahawa seorang pecinta kaum
Sayyid, Muhammad bin Ibrahim bin Muhammad Mughairiban yang tinggal di negeri
Shai’ar, dia bercerita: “Dari adat kebiasaan Sidi Habib Zainul Abidin bin Ali
bin Sidi Abdullah Haddad yang selalu aku berkhidmat kepadanya tidak pernah
sekalipun meninggalkan bacaan Ratib ini. Tiba-tiba suatu malam kami tertidur
pada awal waktu Isya', kami tidak membaca Ratib dan tidak bersembahyang Isya',
semua orang termasuk Sidi Habib Zainul Abidin. Kami tidak sedarkan diri
melainkan di waktu pagi, di mana kami dapati sebagian rumah kami
terbakar. Kini tahulah kami bahwa semua itu berlaku karena tidak membaca
Ratib ini. Sebab itu kemudian kami tidak pernah meninggalkan bacaannya lagi,
dan apabila sudah membacanya kami merasa tenteram, tiada sesuatupun yang akan
membahayakan kami, dan kami tidak bimbang lagi terhadap rumah kami, meskipun ia
terbuat dari dedaunan korma, dan bila kami tidak membacanya, hati kami tidak
tenteram dan selalu kebimbangan.” Saya rasa cukup dengan beberapa
cerita yang saya sampaikan di sini mengenai kelebihan Ratib ini dan anda
sendiri dapat meneliti , sehingga Sidi Habib Muhammad bin Zain bin Semait
sendiri pernah mengatakan dalam bukunya Ghayatul Qasd Wal Murad, bahawa roh
Saiyidina penyusun Ratib ini akan hadir apabila dibaca Ratib ini, dan di sana
ada lagi rahasia-rahasia kebatinan yang lain yang dapat dicapai ketika
membacanya dan ini adalah mujarab dan benar-benar mujarab, tidak perlu
diragukan lagi.
Berkata Habib Alwi bin Ahmad,
penulis Syarah Ratib Al-Haddad: “Siapa yang melarang orang membaca Ratib ini
dan juga wirid-wirid para salihin, niscaya dia akan ditimpa bencana yang berat
daripada Allah Ta’ala, dan hal ini pernah berlaku dan bukan omong-omong
kosong.” Berkata Sidi Habib Muhammad bin Zain bin Semait Ba’alawi di dalam
kitabnya Ghayatul Qasd Wal Murad: Telah berkata Saiyidina Habib Abdullah
Haddad: “Siapa yang menentang atau membangkang orang yang membaca Ratib kami
ini dengan secara terang-terangan atau disembunyikan pembangkangannya itu akan
mendapat bencana seperti yang ditimpa ke atas orang-orang yang membelakangi
zikir dan wirid atau yang lalai hati mereka dari berzikir kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingatiKu, maka
baginya akan ditakdirkan hidup yang sempit.” ( Thaha: 124 ) Allah berfirman
lagi: “Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingati Tuhan Pemurah, Kami
balakan baginya syaitan yang diambilnya menjadi teman.”
( Az-Zukhruf: 36 ) Allah
berfirman lagi: “Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingai Tuhannya, Kami
akan menurukannya kepada siksa yang menyesakkan nafas.” ( Al-Jin: 17)
Apa lagi yang hendak
diterangkan mengenai Ratib ini untuk mendorong anda supaya melazimkan diri
mengamalkan bacaannya setiap hari, sekurang-kurangnya sehari setiap malam,
mudah-mudahan anda akan terbuka hati untuk melakukannya dan mendapat faedah
daripada amalan ini.
Ya Allah, curahkan dan limpahkanlah
keridhoan atasnya dan anugerahilah kami dengan rahasia-rahasia yang Engkau
simpan padanya, Amin
الراتب الشهير
للحبيب عبد الله بن علوي الحداد
Ratib Al
Haddad
Moga-moga Allah merahmatinya
[Rahimahu Allahu Ta’ala]
. Dihimpun Oleh: Al Imam Al
Quthub Al Habib Abdulloh Bin Alawi Al-Haddad (1044-1132 H)Ratib ini terdiri
dari 25 macam dzikir,.Dibaca sesudah sholat maghrib, tapi diwaktu lain pun
boleh.
يقول
القارئ: الفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا
وَمَوْلانَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم - الفاتحة-
Bacalah Al-Fatihah kepada
ketua, penyshafaat, nabi dan penolong kita Muhammad s.a.w
. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ
الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ
نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ
أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ.
آمِيْنِ
1. Dengan nama Allah, Yang Maha
Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
Segala puji bagi Allah, Tuhan
yang memelihara dan mentadbir sekalian alam. Yang Maha Pemurah, lagi Maha
Mengasihani. Yang Menguasai hari Pembalasan (hari Akhirat). Engkaulah sahaja
(Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon
pertolongan. Tunjuklah kami jalan yang lurus. Iaitu jalan orang-orang yang
Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang
Engkau telah murkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.
Diriwayatkan oleh Abu Sa’id
ibn al-Mu’lla r.a.: “Sukakah kamu jika aku ajarkan sebuah Surah yang belum
pernah diturun dahulunya, baik dalam Injil mahupun Zabur dan Taurat? Ia adalah
Al-Fatihah.
Surah 15 Al-Hijr : Ayat 87:
“Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepadamu (wahai Muhammad) tujuh ayat yang
diulang-ulang bacaannya dan seluruh Al-Quran yang amat besar kemuliaan dan
faedahnya.”
2.
اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ
نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ
عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ.
2. Allah, tiada Tuhan
melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya. Yang tidak
mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan di bumi.
Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya.
Yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang
mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari ilmu Allah melainkan
apa yang Allah kehendaki. Luasnya Kursi Allah meliputi langit dan bumi; dan
tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan
Dialah Yang Maha Tinggi, lagi Maha Besar.
(Surah 2 al-Baqarah Ayat 255
Ayat-al-Kursi)
Ayatul Kursi ini mengandungi
khasiat yang besar. Terdapat 99 buah hadith yang menerangkan fadhilahnya. Di
antaranya ialah untuk menolak syaitan, benteng pertahanan, melapangkan fikiran
dan menambahkan iman.
3. آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ
أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ
وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ
وَرُسُلِهِ
لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ
غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
3. Rasulullah telah beriman
kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang yang
beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan
Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Katakan): “Kami tidak membezakan antara
seorang rasul dengan rasul-rasul yang lain\". Mereka berkata lagi: Kami
dengar dan kami taat (kami pohonkan) keampunanMu wahai Tuhan kami, dan kepadaMu
jualah tempat kembali”
(Surah 2: Al Baqarah Ayat 285)
Diriwayatkan daripada Abu
Mas\'ud al-Badri r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Dua ayat
terakhir dari surah al-Baqarah, memadai kepada seseorang yang membacanya pada
malam hari sebagai pelindung dirinya.
4. لاََ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا
مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِنْ
نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا
حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ
طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا
فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
4. Allah tidak
memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala atas
kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa atas kejahatan yang
diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): \"Wahai Tuhan kami!
Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai
Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat
sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu
daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang
kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah
dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu,
tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”
(Surah 2: al-Baqarah Ayat 286)
Dari Muslim, diriwayatkan
daripada Abdullah ibn Abbas r.a.: Apabila Jibril sedang duduk dengan Rasulullah
s.a.w., dia mendengar bunyi pintu di atasnya. Dia mengangkat kepalanya lalu
berkata: “Ini ialah bunyi sebuah pintu di syurga yang tidak pernah dibuka.”
Lalu satu malaikat pun turun, dan Jibril berkata lagi, “Ia malaikat yang tidak
pernah turun ke bumi” Malaikat itu memberi salam lalu berkata, “Bersyukurlah
atas dua cahaya yang diberi kepadamu yang tidak pernah diberi kepada
rasul-rasul sebelummu-“Fatihat al-Kitab dan ayat penghabisan Surah al-Baqarah”.
Kamu akan mendapat manfaat setiap kali kamu membacanya.
5. لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ 3×.
5. Tiada Tuhan Melainkan
Allah, Yang satu dan tiada sekutu bagi- Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan
bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia
sangat berkuasa atas segala sesuatu (3X)
Dari Bukhari, Muslim dan
Malik, diriwayatkan daripada Abu Hurairah; Rasulullah s.a.w berkata, “Sesiapa
membaca ayat ini seratus kali sehari, pahalanya seperti memerdekakan sepuluh
orang hamba, Seratus kebajikan dituliskan untuknya dan seratus keburukan
dibuang darinya, dan menjadi benteng dari gangguan syaitan sepanjang hari.”
6.
سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
3×.
6. Maha suci Allah, segala
puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Tuhan Yang Maha Besar.
(3X)
Dari Muslim, diriwayatkan
oleh Samurah ibn Jundah: Rasulullah s.a.w bersabda: Zikir-zikir yang paling
dekat di sisi Allah adalah empat, iaitu tasbih, takbir, tahmid dan tahlil,
tidak berbeza yang mana aturannya apabila engkau berzikirullah.
7. سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ
الْعَظِيْمِ 3×.
7. Maha suci Allah segala
puji khusus bagi-Nya, Maha suci Allah Yang Maha Agung. (3X)
Dari Bukhari, diriwayatkan
daripada Abu Hurairah r.a.: Rasulullah s.a.w. bersabda: Dua zikir yang mudah di
atas lidah tetapi berat pahalanya dan disukai oleh Allah ialah: \'SubhanAllah
al-Azim dan \'SubhanAllah wa bihamdihi.\'”
8.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
3×.
8. Ya Allah ampunlah dosaku
dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.
(3X)
Surah 4: An-Nisa’; Ayat 106:
“Dan hendaklah engkau memohon ampun kepada Allah; kerana sesungguhnya Allah Maha
Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
Sila rujuk juga Surah 11:
Hud; Ayat 90
9.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ 3×.
9. Ya Allah, cucurkan selawat
ke atas Muhammad, Ya Allah, cucurkan selawat ke atasnya dan kesejahteraan-Mu.
(3X)
Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat ke atas Nabi; wahai orang-orang
yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam dengan
penghormatan yang sepenuhnya.
Dari Muslim, diriwayatkan
daripada Abdullah bin Amr: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa berselawat
kepadaku sekali, Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.
10.
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ 3×.
10. Aku berlindung dengan
kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya. (3X)
Dari Abu Dawud dan Tirmidhi,
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada
apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.”
11.
بِسْـمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُـرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي
الْسَّمَـآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْـعُ الْعَلِيْـمُ 3×
11. Dengan nama Allah yang
dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi mahupun di langit dapat memberi
bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X)
Dari Ibn Hibban; Nabi
Muhammad s.a.w bersabda: “Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu
pagi dan petang tiga kali, tiada apa jua kesakitan akan dialaminya.”
12.
رَضِيْنَـا بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْـلاَمِ دِيْنـًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيّـًا 3×.
12. Kami redha Allah sebagai
Tuhan kami, Islam sebagai Agama kami dan Muhammad sebagai Nabi kami. (3X)
Surah 3: Ali-Imran Ayat 19:
Sesungguhnya agama (yang benar dan diredai) di sisi Allah ialah Islam.
Dari Abu Daud dan Tirmidzi;
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Sesiapa membaca ayat ini di pagi dan petang
hari akan masuk ke syurga.”
13.
بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّـرُّ بِمَشِيْئَـةِ اللهِ
3×.
13. Dengan Nama Allah, segala
pujian bagi-Nya, dan segala kebaikan dan kejahatan adalah kehendak Allah. (3X)
Diriwayatkah oleh Abu
Hurairah: Rasulullah s.a.w. bersabda: Wahai Abu Hurairah, bila kamu keluar
negeri untuk berniaga, bacakan ayat ini supaya ia membawa kamu ke jalan yang
benar. Dan setiap perbuatan mesti bermula dengan ‘Bismillah’ dan penutupnya
ialah “Alhamdulillah”.
14.
آمَنَّا بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ تُبْناَ إِلَى اللهِ باَطِناً وَظَاهِرًا 3×.
14. Kami beriman kepada Allah
dan Hari Akhirat, dan kami bertaubat kepada Allah batin dan zahir. (3X)
Surah at-Tahrim Ayat 8: Wahai
orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan “Taubat
Nasuha”.
Diriwayatkan oleh Ibn Majah:
Rasulullah bersabda: Orang yang bertaubat itu adalah kekasih Allah. Dan orang
yang bertaubat itu ialah seumpama orang yang tiada apa-apa dosa.”
15. يَا
رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا 3×.
15. Ya Tuhan kami, maafkan
kami dan hapuskanlah apa-apa (dosa) yang ada pada kami. (3X)
Dari Tirmidhi dan Ibn Majah:
Rasulullah s.a.w. berada di atas mimbar dan menangis lalu beliau bersabda:
Mintalah kemaafan dan kesihatan daripada Allah, sebab setelah kita yakin, tiada
apa lagi yang lebih baik daripada kesihatan
Surah 4: An-Nisa’: Ayat 106:
“Dan hendaklah engkau memohon keampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah itu
Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”
16. ياَ
ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ 3×.
16. Wahai Tuhan yang
mempunyai sifat Keagungan dan sifat Pemurah, matikanlah kami dalam agama Islam
. (7X)
rujuk ke no. 12. Moga-moga
kita dimatikan dalam keadaan Islam.
Dan dari Tirmidhi, Rasulullah
s.a.w. menyatakan di dalam sebuah hadith bahawasanya sesiapa yang berdoa dengan
nama-nama Allah dan penuh keyakinan, doa itu pasti dikabulkan Allah.
17. ياَ
قَوِيُّ ياَ مَتِيْـنُ إَكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْـنَ 3×.
17. Wahai Tuhan yang Maha
Kuat lagi Maha Gagah, hindarkanlah kami dari kejahatan orang-orang yang zalim.
(3X)
Seperti di atas (16); Merujuk
hadith Rasulullah s.a.w, sesiapa yang tidak boleh mengalahkan musuhnya, dan
mengulangi Nama ini dengan niat tidak mahu dicederakan akan bebas dari
dicederakan musuhnya.
18.
أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ 3×.
18. Semoga Allah memperbaiki
urusan kaum muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang-orang yang
suka menggangu. (3X)
Diriwayatkan oleh Abu Darda’
bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada seorang mukmin pun yang berdoa
untuk kaumnya yang tidak bersamanya, melainkan akan didoakan oleh Malaikat,
“Sama juga untukmu”.
19. يـَا
عَلِيُّ يـَا كَبِيْرُ يـَا عَلِيْمُ يـَا قَدِيْرُ يـَا سَمِيعُ يـَا بَصِيْرُ
يـَا لَطِيْفُ يـَا خَبِيْرُ 3×.
19. Wahai Tuhan Yang Maha
Mulia, lagi Maha Besar, Yang Maha Mengetahui lagi Sentiasa Sanggup, Yang Maha
Mendengar lagi Melihat. Yang Maha Lemah-Lembut lagi Maha Mengetahui (3X)
Surah 17: Al Israil: Ayat
110: “Katakanlah (wahai Muhammad): \"Serulah nama “Allah” atau
“Ar-Rahman”, yang mana sahaja kamu serukan; kerana Allah mempunyai banyak nama
yang baik serta mulia. Dan janganlah engkau nyaringkan bacaan doa atau
sembahyangmu, juga janganlah engkau perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu
cara yang sederhana antara itu.\"
20. ياَ
فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ
3×.
20. Wahai Tuhan yang
melegakan dari dukacita, lagi melapangkan dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan
yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba-Nya. (3X)
Dari Abu Dawud, diriwayatkan
daripada Anas ibn Malik: “Ketika saya bersama Rasulullah s.a.w., ada seseorang
berdoa, “Ya Allah saya meminta kerana segala pujian ialah untuk-Mu dan tiada
Tuhan melainkan-Mu, Kamulah yang Pemberi Rahmat dan yang Pengampun, Permulaan
Dunia dan Akhirat, Maharaja Teragung, Yang Hidup dan Yang Tersendiri”.
Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Dia berdoa kepada Allah menggunakan sebaik-baik nama-nama-Nya, Allah akan
memakbulkannya kerana apabila diminta dengan nama-nama-Nya Allah akan memberi.
21.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ 3×.
21. Aku memohon keampunan
Allah Tuhan Pencipta sekalian makhluk, aku memohon keampunan Allah dari
sekalian kesalahan. (4X)
Surah 4: An-Nisa’: Ayat 106:
“Dan hendaklah engkau memohon keampunan daripada Allah; sesungguhnya Allah itu
Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”
Surah 11: Hud: Ayat 90: “Dan
mintalah keampunan Tuhanmu, kemudian kembalilah taat kepada-Nya. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Mengasihani, lagi Maha Pengasih”
22. لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ 50×
22. Tiada Tuhan Melainkan
Allah (50X)
Komentar tentang kalimah
tauhid sangat panjang. Kalimah “La ilaha illallah” ini adalah kunci syurga.
Diriwayatkan oleh Abu Dzar bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah tidak
membenarkan seseorang masuk ke neraka jikalau dia mengucapkan kalimah tauhid
ini berulang-ulang kali.”
23.
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ
وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ آلِ وَأَصْحَابِ
رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ
بِإِحْسَانٍ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَلَيْناَ مَعَهُمْ
وَفِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
23. Muhammad Rasulullah,
Allah Mencucurkan Selawat dan Kesejahteraan keatasnya dan keluarganya.
Moga-moga dipermuliakan, diperbesarkan, dan diperjunjungkan kebesarannya. Serta
Allah Ta\'ala meredhai akan sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, sekalian
tabi\'in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini sehingga Hari
Kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha
Pengasih daripada yang mengasihani.
24. بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ هُوَ اللهُ
أَحَـدٌ. اَللهُ الصَّمَـدُ. لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يٌوْلَـدْ. وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ
كُفُـوًا أَحَـدٌ 3×.
24. Dengan Nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah
Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi tumpuan segala permohonan; Ia tidak beranak,
dan Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang sebanding
dengan-Nya. Surah Al-Ikhlas (3X)
Dari Imam Bukhari,
diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-khudri; seseorang mendengar bacaan surah
al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan paginya dia datang kepada
Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara itu kepadanya sebab dia menyangka
bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah s.a.w berkata, “Demi tangan yang
memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!”
Dari Al-Muwatta\',
diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah s.a.w,
lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata,
“Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya Rasulallah?” Baginda menjawab,
“Syurga” (Wajiblah syurga bagi si pembaca itu).
25.
بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ
ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي
الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد.
25. Dengan Nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku berlindung
dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk
yang Ia ciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan
daripada (ahli-ahli sihir) yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan
daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan
kedengkiannya”. Surah Al-Falaq
Diriwayatkan daripada Aisyah
r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya apabila ada salah seorang anggota
keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan.
Sementara itu, ketika baginda menderita sakit yang menyebabkan baginda wafat,
aku juga menyemburkan baginda dan mengusap baginda dengan tangan baginda
sendiri, kerana tangan baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku.
26.
بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ
النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، اَلَّذِيْ
يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
26. Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung
dengan Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang
berhak disembah oleh sekalian manusia, Dari kejahatan pembisik penghasut yang
timbul tenggelam, Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati
manusia, dari kalangan jin dan manusia”. Surah An-Nas
Dari Tirmidhi diriwayatkan
daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad s.a.w selalu meminta perlindungan
daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila surah al-falaq dan
an-nas turun, baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini sahaja.
27.
اَلْفَاتِحَةَ, إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّد بِن
عَلِيّ باَ عَلَوِي وَأُصُولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ وَكفَّةِ سَادَاتِنَا آلِ أَبِي
عَلَوِي أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ
وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.
27. Bacalah Al-fatihah kepada
roh Penghulu kita al-Faqih al-Muqaddam, Muhammad ibn Ali Ba’alawi, dan kepada
asal-usul dan keturunannya, dan kepada semua penghulu kita dari keluarga bani
‘Alawi, moga-moga Allah tinggikan darjat mereka di syurga, dan memberi kita
manfaat dengan mereka, rahsia-rahsia mereka, cahaya mereka di dalam agama, dunia
dan akhirat.
28. اَلْفَاتِحَةَ, إِلَى أَرْوَاحِ ساَدَاتِنَا
الصُّوْفِيَّةِ أَيْنَمَا كَانُوا فِي مَشَارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا
وَحَلَّتْ أَرْوَاحُهُمْ - أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ
وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِعُلُومِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ،
وَيُلْحِقُنَا بِهِمْ فِي خَيْرٍ وَعَافِيَة.
28. Bacalah al-fatihah kepada
roh-roh Penghulu kita Ahli Ahli Sufi, di mana saja roh mereka berada, di timur
atau barat, moga moga Allah tinggikan darjat mereka di syurga, dan memberi kita
manfaat dengan mereka, ilmu-ilmu mereka, rahsia-rahsia mereka, cahaya mereka,
dan golongkan kami bersama mereka dalam keadaan baik dan afiah.
29. اَلْفَاتِحَةَ, إِلَى رُوْحِ صاَحِبِ الرَّاتِبِ
قُطْبِ الإِرْشَادِ وَغَوْثِ الْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللهِ
بِنْ عَلَوِي الْحَدَّاد وَأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ أَنَّ اللهَ يُعْلِي
دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّة وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَأَسْرَارِهِمْ
وَأَنْوَارِهِمْ بَرَكَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.
29. Bacalah fatihah kepada
roh Penyusun Ratib ini, Qutbil-Irshad, Penyelamat kaum dan negaranya, Al-Habib
Abdullah ibn Alawi Al-Haddad, asal-usul dan keturunannya, moga moga Allah
meninggikan darjat mereka di syurga, dan memberi kita manfaat dari mereka,
rahsia-rahsia mereka, cahaya dan berkat mereka di dalam agama, dunia dan
akhirat.
30. اَلْفَاتِحَة, إِلَى كَافَّةِ عِبَادِ اللهِ
الصّالِحِينَ وَالْوَالِدِيْنِ وَجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَنْ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ
وَيَنْفَعُنَا بَأَسْرَارِهِمْ وبَرَكَاتِهِمْ
30. Bacalah Fatihah kepada
hamba hamba Allah yang soleh, ibu bapa kami, mukminin dan mukminat, muslimin
dan muslimat, moga moga Allah mengampuni mereka dan merahmati mereka dan
memberi kita manfaat dengan rahsia rahsia dan barakah mereka.
31. ويدعو القارئ
31. Berdoalah disini apa yang
di hajati. :
اَلْحَمْدُ اللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي
نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وأَهْلِ بَيْتِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ
الْفَتِحَةِ الْمُعَظَّمَةِ وَالسَّبْعِ الْمَثَانِيْ أَنْ تَفْتَحْ لَنَا بِكُلِّ
خَيْر، وَأَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَجْعَلْنَا مِنْ
أَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تُعَامِلُنَا يَا مَوْلاَنَا مُعَامَلَتَكَ لأَهْلِ الْخَيْر،
وَأَنْ تَحْفَظَنَا فِي أَدْيَانِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَوْلاَدِنَا وَأَصْحَابِنَا
وَأَحْبَابِنَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ وَبُؤْسٍ وَضِيْر إِنَّكَ وَلِيٌّ كُلِّ خَيْر
وَمُتَفَضَّلٌ بِكُلِّ خَيْر وَمُعْطٍ لِكُلِّ خَيْر يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن
Segala puji hanya bagi Allah,
Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam, segala puji pujian
bagi-Nya atas penambahan nikmat-Nya kepada kami, moga moga Allah mencucurkan
selawat dan kesehahteraan ke atas Penghulu kami Muhammad, ahli keluarga dan
sahabat-sahabat baginda. Wahai Tuhan, kami memohon dengan haq (benarnya) surah
fatihah yang Agung, iaitu tujuh ayat yang selalu di ulang-ulang, bukakan untuk
kami segala perkara kebaikan dan kurniakanlah kepada kami segala kebaikan,
jadikanlah kami dari golongan insan yang baik; dan peliharakanlah kami Ya tuhan
kami. sepertimana Kamu memelihara hamba-hambaMu yang baik, lindungilah agama
kami, diri kami, anak anak kami, sahabat-sahabat kami, serta semua yang kami
sayangi dari segala kesengsaraan, kesedihan, dan kemudharatan. Sesungguhnya
Engkaulah Maha Pelindung dari seluruh kebaikan dan Engkaulah yang mengurniakan
seluruh kebaikan dan memberi kepada sesiapa saja kebaikan dan Engkaulah yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Amin Ya Rabbal Alamin.
32. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَـاكَ
وَالْجَنَّـةَ وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِ 3×.
32. Ya Allah, sesungguhnya
kami memohon keredhaan dan syurga-Mu; dan kami memohon perlindungan-Mu dari
kemarahan-Mu dan api neraka. (3X)
Dari Tirmidhi dan Nasa’i,
diriwayatkan daripada Anas ibn Malik: Rasulullah s.a.w. bersabda, “Jikalau
sesiapa memohon kepada Allah untuk syurga tiga kali, Syurga akan berkata, “Ya
Allah bawalah dia ke dalam syurga;” dan jikalau ia memohon perlindungan dari
api neraka tiga kali, lalu neraka pun akan berkata, “Ya Allah berilah dia
perlindungan dari neraka.”
الوِرْدُ الْلَطِيف
في أَذكَارِ الصَّباحِ
وَالْمَساَءِ
WIRDUL-LATIF
Zikir Pagi Dan Petang
Susunan
الإمام القطب عبد الله بن علوي الحداد
Al-Imam Al-Qutub Abdullah bin
Alawi Al-Haddad
Wirdul-Latif
adalah satu dari susunan wirid dan zikir oleh Al-Imam Al-Habib
Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Selalunya ia dibaca berseorangan pada waktu pagi
dan petang. Seperti karangannya yang lain, Imam Haddad menguatkan wirid ini
dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadits.
Dengan
cara tulisannya yang gampang difahami, pendek dan tepat, beliau menyusun
ayat-ayat Al-Quran dan Hadith untuk berzikir kebesaran dan kelebihan Allah.
Dinamakan Wirdul-Latif (wirid ringan) sebab senang dibaca dan senang dirasakan
di hati kita. Juga sebab ia tidak begitu panjang seperti wirid yang besarnya,
yaitu Wirdul-Kabir.
Karangan
dan bacaan Wirdul-Latif di sini ialah seperti yang dianjurkan oleh
pengikut-pengikut, murid-murid dan muslimin di negeri Arab, Semenanjung Asia
dan Africa, dari keturunan Al-Haddad, Munsib-munsibnya di maqam Imam al Haddad
di Al-Hawi, Tarim - Hadhramaut di negara Yaman.
Imam
Alawi bin Ahmad bin Hassan Al-Haddad, anak kepada cucu beliau telah menyusunkan
wirid ini dengan mengurangkan jumlah bacaan tasbih and tahmeed. Perulangan
tasbih dan tahmeed dikurangkan kepada tiga dan ditambah satu ayat
untuk gantinya. Baginda mengikut arahan Allah seperti di Surah 2 Al-Baqarah Ayat 286: “Allah tidak
memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya.”
Diriwayatkan
daripada Anas r.a. katanya: Rasulullah s.a.w telah masuk ke masjid dan baginda
mendapati ada seutas tali yang direntangkan di antara dua tiang, lalu baginda
bertanya: “Tali apakah ini?” Para Sahabat menjawab, “Tali itu digunakan oleh
Zainab untuk sembahyang, apabila dia merasa malas atau keletihan dia akan
berpegang pada tali tersebut.” Rasulullah s.a.w bersabda lagi, “Lepaskan ikatan
tali tersebut, seseorang dari kamu hendaklah bersembahyang dengan keupayaan
yang ada pada dirinya, apabila dia malas atau letih maka hendaklah dia
berhenti.” Zainab adalah seorang yang kukuh imannya. Kemudian Rasulullah s.a.w.
bertanya kepada Zainab r.a. jikalau ia mahu belajar satu zikir yang berpahala
serupa dengan membaca bilangan zikir-zikir ini. Dan Baginda pun berkata, “tambahkan
kalimah ‘seberapa banyak ciptaan Nya’ kepada setiap tasbih, taslim and
tahmeed”.
Sudah
tentulah lebih baik kalau kita ada masa dan tenaga untuk membaca wirid ini
dengan sepenuhnya. Insya Allah Allah akan memberi kita taufiq dan hidayat dan
merahmati Al-Habib kita serta memimpin kita ke jalan yang benar.
1. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ
يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. (ثلاثا)
1. Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang
Maha Esa; Allah Yang menjadi tumpuan segala permohonan; Ia tidak beranak, dan
Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang sebanding
dengan-Nya. Surah Al-Ikhlas (3X)
Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-khudri; seseorang
mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan
paginya dia datang kepada Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara itu kepadanya
sebab dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah s.a.w
berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al
Quran!”
Dari Al-Muwatta', diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan
dengan Rasulullah s.a.w, lalu baginda mendengar seseorang membaca surah
al-Ikhlas. Baginda berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya
Rasulallah?” Baginda menjawab, “Syurga” (Wajiblah syurga bagi si pembaca itu).
2. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ
الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ
خَلَقَ، وَمِنْ شَـرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَـرِّ النَّـفَّاثَاتِ فِي
الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ. (ثلاثا)
2. Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku berlindung
dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk
yang Ia ciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan
daripada (ahli-ahli sihir) yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan
daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan
kedengkiannya”. Surah Al-Falaq (3X)
Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya apabila
ada salah seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya
dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika baginda menderita sakit
yang menyebabkan baginda wafat, aku juga menyemburkan baginda dan mengusap
baginda dengan tangan baginda sendiri, kerana tangan baginda tentu lebih banyak
berkatnya daripada tanganku..
3.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ،
إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ
صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ. (ثلاثا)
3. Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku
berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Yang
Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia,
Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, Yang melemparkan
bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, dari kalangan jin dan
manusia”.
Surah An-Nas (3X)
Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad
s.a.w selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad
manusia. Apabila surah al-falaq dan an-nas turun, baginda ketepikan yang lain
dan membaca ayat-ayat ini sahaja.
4. رَبِّ أَعُوذُ بِـكَ مِنْ
هَمَـزَاتِ الشَّيَـاطِينِ، وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُـرُونِ. (ثلاثا)
4. Ya Tuhanku, aku berlindung
dengan-Mu dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung pula dengan-Mu ya
Tuhanku dari kedatangan mereka kepadaku. (3X)
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 97-98
5. أَ فَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا
خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاَ وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لاَ تُرْجَعُـوْنَ.
5. Maka apakah kamu mengira, bahwa
sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja, dan bahwa kamu tidak
akan dikembalikan kepada kami?
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 115
6. فَتَعَالَى اللهُ الْمَلِكُ
الْحَقُّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ.
6. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya - Tidak ada Tuhan
Selain Dia - Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang Agong.
Surah
23: Al-Mu’minun Ayat 116
7. وَ مَنْ يَدْعُ مَعَ اللهِ
إِلَهاً آخَرَ لاَ بُرْهَانَ لَهُ بِـهِ، فَإِنَّمَا حِسَـابُهُ، عِنْدَ رَبّـِهِ،
إِنَّـهُ لاَ يُفْلِحُ الْكَافِـرُوْنَ.
7. Dan barangsiapa menyembah tuhan
yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang
itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir itu tidak beruntung.
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 117
8.وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ
وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
8. Dan katakanlah: Ya Tuhanku berilah ampunan dan berilah
rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat yang paling baik!
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 118
9. فَسُبْحَانَ اللهِ حِيْنَ
تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ.
9. Maka bertasbihlah kepada Allah di
waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 17
10. وَلَهُ الْحَمْدُ فِي
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ.
10. Dan bagiNyalah segala puji di
langit dan bumi, dan di waktu petang dan di waktu kamu berada di waktu
dhuhur.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 18
11.يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ
الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَيُحْيِ الأَرْضَ بَعْدَ
مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرِجُوْنَ.
11. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang
mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya: dan seperti itulah
kamu dikeluarkan dari kubur.
Surah
30: Ar-Rum Ayat 19
12. أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ
الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم.ِ (ثلاثا)
12. Aku berlindung dengan Allah Yang Maha Mendengar Lagi Maha
Mengetahui dari bisikan syaitan yang terkutuk. (3X)
Dari Abu Daud diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; “Apabila
Rasulullah s.a.w. sembahyang tahajjud, selepas beliau bertakbir, baginda
membaca: “Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar dan Lailaha illallah, tiga
kali kemudian beliau mengucap: “Aku berlindung dengan Allah, Yang Maha
Mendengar Lagi Maha Mengetahui dari bisikan syaitan yang terkutuk, dari bisikannya,
godaannya dan ludahnya.
13. لَوْ
أَنْزَلْنَـا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًـا مُتَصَدِّعًا
مِنْ خَشْيَةِ اللهِ، وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَتَفَكَّرُوْنَ.
13. Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung
pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-pecah disebabkan takut kepada Allah.
Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka
berfikir.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 21
14. هُوَ
اللهُ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهاَدَةِ هُوَ
الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ
14. Dialah Allah Yang Tiada Tuhan selain Dia, Yang
Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pemurah Lagi Maha
Penyayang.
Surah
59: Al-Hashr Ayat 22
15. هُوَ
اللهُ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلاَمُ
الْمُؤْمِـنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ، سُبْحَانَ
اللهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ.
15 Dialah Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia; Raja Yang Maha Suci; Yang
Maha Sejahtera; Yang Mengurniakan keamanan; Yang Maha Memelihara; Yang Maha
Perkasa; Yang Maha Kuasa; Yang Memeliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 23
16. هُوَ
اللهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ، لَهُ الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى،
يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَهُوَ الْعَزِيْزُ
الْحَكِيمُ.
16. Dialah Allah Yang Menciptakan; Yang Mengadakan; Yang Membentuk Rupa;
Yang Mempunyai sifat-sifat yang baik; Bertasbihlah kepada-Nya apa
yang ada di langit dan di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa Lagi Maha
Bijaksana. Surah 59: Al-Hashr Ayat 24
17. سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فِي الْعَالَمِيْنَ.
17. Kesejahteraan dilimpahkan
atas Nuh di seluruh alam. Surah 37:Al-Saffat Ayat 79
18. إِنَّا كَذَلِكَ نُجْزِي الْمُحْسِنِيْنَ.
18.
Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
baik. Surah 37:Al-Saffat Ayat 80
19. إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا
الْمُؤْمِنِيْنَ.
19.
Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. Surah
37:Al-Saffat Ayat 81
20. أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ
مَا خَلَقَ.(ثلاثا)
20. Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna
dari kejahatan makhlukNya. (3X)
Dari Abu
Dawud dan Tirmidhi, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca doa ini
tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.”
21.بِسْمِ
اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ أسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي
السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. (ثلاثا)
21. Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tak satu pun, yang di bumi
mahupun di langit dapatmemberi bencana dan Ia Maha
Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X)
Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Hamba-hamba Allah yang
membaca doa ini pada waktu pagi dan petang, tiada kesakitan apa jua akan di
alaminya.”
22.
الَّلهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ مِنْكَ فِي نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْرٍ، فَأَتْمِمْ
نِعْمَتَكَ عَلَيَّ وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. (ثلاثا)
22. Ya
Allah, sesungguhnya aku telah mendapatkan
kurnia, kesehatan serta perlindungan daripada-Mu dipagi hari ini,
maka sempurnakan kurnia kesihatan serta perlindungan-Mu
padaku di dunia dan akhirat. (3X)
23.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ
وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ
وَرَسُولُكَ. (أربعا)
23. Ya Allah, di pagi
hari ini aku mengambil-Mu sebagai saksi, begitu pun para
pemikul ‘Arsy-Mu, para malaikat-Mu dan seluruh makhluk-Mu, bahawa Engkaulah
Tuhan, tiada Tuhan selain Engkau, Tunggal tiada sekutu, dan bahawa
Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu. (4X) (Sila rujuk ke-31)
24. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْداً
يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ.(ثلاثا)
24. Segala puji bagi Allah, Tuhan
seru sekalian alam, pujian yang memadai nikmat-nikmat-Nya dan
mencukupi penambahanNya. (3X)
25. آمَنْتُ بِاللهِ العَظِيْمِ، وَكَفَرْتُ بِالْجِبْتِ
وَالطَّاغُوْتِ، وَاسْتَمْسَكْتُ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى، لاَ اَنْفِصَامَ
لَهاَ، وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيمٌ. (ثلاثا)
25. Aku beriman kepada Allah Yang Maha Agung dan ingkar terhadap sembahan
selain Allah, kejahatan dan thoghut (segala yang disekutukan dengan Allah), dan
aku berpegang dengan tali yang kukuh yang tidak akan terputus. Dan
Allah Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X) Surah Al-Baqarah Ayat
256;
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Salam, yang menceritakan satu
peristiwanya kepada Rasulullah s.a.w. lalu baginda berkata, “Syurga itu Islam,
dan berpeganglah Pegangan Yang Teguh (urwat al-wuthqa) supaya kamu sentiasa
menjadi seorang Muslim sampai kamu mati.”
26.
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبـًّا، وَ بِالإِسْلاَمِ دِيْنـًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُولاً. (ثلاثا)
26. Aku ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad s.a.w.
sebagai Nabi dan rasul. (3X)
Dari Abu Daud dan Tirmidzi; Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Sesiapa
berdoa setiap pagi dan petang dengan doa ini akan masuk ke
syurga.” Surah 3: Ali-Imran Ayat 19: Sesungguhnya ugama (yang benar dan
diredai) di sisi Allah ialah Islam.
27.حَسْـبِيَ اللهُ لاَ إِلَهَ
إِلاَ هُـوَ عَلَيْـهِ تَـوَكَّلْتُ وَهُـوَ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْـمِ. (سبعاً)
27. Cukuplah Allah sebagai pelindungku; tiada Tuhan melainkan Dia, kepada-Nya aku
bertawakal, dan Dialah Penguasa Arasy yang agung. (7X) Surah 9 al-Tawbah Ayat
129. Dari Tirmidhi, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Rasulullah
s.a.w. bersabda, “Bagaimana saya hendak rehat sedangkan tiupan telah sedia di
mulutnya, membuka telinganya dan tunduk kepalanya, menunggu arahan untuk
meniup? Ditanya lagi, apa pula arahan baginda, “Cukuplah Allah sebagai
pelindungku dan Dia lah sebaik-baik penjaga.”
28. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. (عَشرًا)
28. Ya Allah, limpahkanlah selawat dan salam-Mu ke
atas penghulu kami Muhammad serta keluarga dan sahabat-sahabatnya. (10X)
Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah bin Amr bin Al ’As:
Rasullulah s.a.w. bersabda: “Sesiapa meminta Allah berselawat kepadaku, Allah
akan membalas keatasnya dengan sepuluh kali selawat.”
Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya
berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad
s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta
ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya..”
29. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
مِنْ فُجَاءَةِ الْخَيْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فُجَاءَةِ الشَّرِّ.
29. Ya
Allah aku bermohon kepada-Mu untuk kebaikan yang tidak disangka; dan aku
berlindung dengan-Mu daripada bencana yang mengejut. (Sila rujuk Hadith Per.
31)
30. اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ
إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ، وَ أَناَ عَبْدُكَ، وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ.
30Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau; Engkau ciptakan
daku dan aku ini adalah hamba-Mu dan aku akan menuruti titah dan amanat-Mu
sekuat tenagaku.
Dari
Bukhari, diriwayatkan oleh Shaddad ibn Aws; Rasulullah s.a.w. bersabda,
“Sebaik-baiknya cara memohon ampunan dari Allah ialah: “Ya Allah, Engkaulah
Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau; Engkau ciptakan daku dan aku ini adalah
hamba-Mu dan aku akan menuruti titah dan amanat-Mu sekuat tenagaku tanpa soal.
Aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan aku
mengakui nikmat kurnia-Mu kepadaku, serta mengakui dosaku, maka ampunilah daku,
kerana tak ada yang mampu mengampuni dosa itu selainkan Engkau.” Rasulullah
s.a.w bersambung lagi... (Sila rujuk Hadith Per. 31 dibawah)
31. أَعُوْذُ بِـكَ مِنْ شَرِّ
مـَا صَنَعْـتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ
فاَغْفِرْ لِيْ، فَاِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
31. Aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan
aku mengakui nikmat kurnia-Mu kepadaku, serta mengakui dosaku, maka ampunilah
daku, kerana tak ada yang mampu mengampuni dosa itu selainkan Engkau.
Dari Abu
Dawud, diriwayatkan oleh Buraydah ibn Hasib; Rasullulah s.a.w. bersabda: Kalau
sesipa katakan di waktu pagi dan petang,: “ Ya Allah! Engkaulah Tuhanku; tiada
tuhan selain-Mu, Engkau Penciptaku, aku hamba-Mu, dan aku berpegang dengan tali
yang kokoh yang tidak akan putus; Aku berlindung dari perkara buruk yang aku
telah lakukan; aku mengakui nikmat-Mu serta dosaku; ampunilah aku sebab tiada
yang mampu mengampuni selainkan Engkau.”, dan jika dia mati pada hari atau
malam itu, dia akan masuk syurga.
32. اَللَّهُـمَّ أَنْتَ رَبِّيْ،
لاَ اِلَهَ إلاَّ أَنْتَ، عَلَيْكَ تَوَكَّلْـتُ، وَأَنْتَ رَبُّ الْعَـرْشِ
الْعَظِيْـمِ.
32. Ya Allah, Engkaulah Tuhanku tiada tuhan selain Engkau, hanya kepada
Engkau aku berserah diri, dan Engkaulah Tuhan yang mempunyai Keagungan.
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Abbas; Rasullulah s.a.w.
apabila dimasa kesusahan berdoa dengan membaca: “Tiada yang berhak
disembah melainkan Allah, Maha Sejahtera,
Maha Kuasa. Tiada yang berhak disembah selain Allah, Tuhan senanjung syurga dan
dunia, Raja Yang Agung.”
33. مَا شَاءَ اللهُ كَـانَ، وَمَا
لَمْ يَشَأْ لَـمْ يَكُنْ، وَلاَ حَـوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
33. Apa
yang dikehendaki Allah pasti akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki tidak
akan terjadi, Tiada daya dan tiada
kekuatan tanpa pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar
34.اَعْلَـمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْـرٌ،
وَاَنَّ اللهَ قَدْ أَحَـاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًـا.
34. Aku
mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya
Allah tetap meliputi ilmu-Nya atas tiap-tiap sesuatu.
Surah
65: Al Talaq Ayat 12
35. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ
بِـكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ كُـلِّ دَابَّـةٍ أَنْتَ آخِـذٌ
بِنَا صِيَتِهاَ، إِنَّ رَبِيِّ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
35. Ya
Allah, aku berlindung dengan-Mu dari kejahatan diriku
sendiri, dan dari kejahatan segala yangmelata yang ubun-ubunnya berada dalam genggaman-Mu, sesungguhnya Tuhanku
selalu berada di atas jalan yang lurus.
36. يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ،
بِرَحْمَتِكَ اَسْتَغِيْثُ، وَمِنْ عَذَابِكَ أَسْتَجِيْرُ.
36. Ya Allah, Yang Hidup, Tuhan Yang Berdiri Sendiri, aku memohon
pertolongan dengan kasih sayang-Mu, dan aku memohon perlindungan daripada
siksa-Mu.
37.
أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَي نَفْسِيْ وَلاَ
إِلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ طَرْفَةَ عَيْنٍ.
37Berilah kepadaku kebaikan dalam
semua permasaalahanku, janganlah Engkau menyerahkan daku kepada diriku sendiri,
dan jangan juga kepada salah seorang pun daripada makhluk-Mu walau sekelip mata
sekalipun.
38.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ
مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ.
38. Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu
daripada keluh kesah dan kesedihan, dan aku berlindung
dengan-Mu daripada kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung dengan-Mu
daripada bebanan hutang dan daripada paksaan
manusia.
Dari Bukhari, diriwayatkan
daripada Anas ibn Malik; apabila Rasulullah s.a.w., berhenti untuk berehat;
saya dengar baginda berdoa: “Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu
daripada keluh kesah dan kesedihan, dan aku berlindung
dengan-Mu daripada kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung dengan-Mu
daripada bebanan hutang dan daripada paksaan
manusia"
39 اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ، فِي الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ.
39. Ya
Allah, aku bermohon kepada-Mu kesejahteraan di dunia dan akhirat.
40.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَـافِيَةَ، وَالْمَعَافاَةَ
الدَّائِمَةَ، فِي دِيْنِيْ وَدُنْياَيَ وَأَهْلِيْ وَماَلِيْ.
40. Ya Allah, aku bermohon
kepada-Mu pengampunan dan kesejahteraan serta perlindungan yang abadi dalam
agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan
daripada Abdullah ibn Umar; Rasulullah s.a.w. selalu mengucapkan doa ini di
waktu pagi dan petang: “Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu kesejahteraan di dunia
dan akhirat. Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu pengampunan dan kesejahteraan
serta perlindungan yang abadi dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.
Ya Allah, tutupilah segala ke’aibanku, dan amankanlah ketakutanku. Ya Allah,
peliharalah daku dari malapetaka yang datang dari depanku dan dari belakangku,
dan dari kananku dan dari kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung dengan
keagungan-Mu agar jangan ditipu dari bawahku (tanpa disedari).)
41. اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ.
41. Ya Allah, tutupilah segala
ke’aibanku, dan amankanlah ketakutanku. (Sila rujuk Hadith Per: 40)
42.
اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ وَعَنْ يَمِيْنِيْ
وَعَنْ شِماَلِيْ وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتاَلَ مِنْ
تَحْتِيْ.
42. Ya Allah, peliharalah daku
dari malapetaka yang datang dari depan dan belakangku, dan dari kanan dan
kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu agar jangan
ditipu dari bawahku (tanpa disedari). (Sila
rujuk Hadith Per: 40)
43. اَللَّهُـمَّ أَنْتَ
خَلَقْتَنِـيْ، وَأَنْتَ تَهْدِيْنِـيْ، وَأَنْتَ تُطْعِمُنِـيْ
وَأَنْتَ تَسْقِيْنِـيْ، وَأَنْتَ تُمِيْتُنِـي، وَأَنْتَ
تُحْيِيْنِـيْ
43. Ya Allah, Engkaulah yang menciptakan daku, memberikan petunjuk kepadaku,
memberi makanan padaku, memberikan minuman kepadaku, mematikan daku, dan
membangkitkan daku semula.
Dari
Muslim, diriwayatkan oleh Miqdad, Rasulullah s.a.w bersabda, “Allah, memberiku
makanan, memberiku minuman,” setelah baginda dapati susunya telah di minum oleh
seorang.
44. أَصْبَحْناَ عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ، وَعَلَى كَلِمَةِ
اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ
وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْراَهِيْمَ حَنِيْفاً مُسْلِماً، وَماَ
كاَنَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. *
44. Kami berada pada pagi ini dengan fitrah beragama
Islam, di atas kalimah ikhlas, dengan agama Nabi kami
Muhammad s.a.w dan agama bapa kami Ibrahim a.s. yang lurus dan berserah
diri (kepada Allah), dan
sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang yang mempersekutukan Allah
dengan yang lain.
“Hari ini
Kami telah lengkapkan agamamu, dan penuhkan nikmat-Ku
kepadamu, dan meredhai untukmu Islam sebagai agamamu.
Surah 5: al-Ma’idah Ayat 3
45. اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ، أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَالْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ
الْعاَلَمِيْنَ.
45. Ya Allah! sesungguhnya kami berada di waktu pagi bersama
Engkau, demikian pula di waktu petang, dan di kala hidup dan di
kala mati, dan hanya kepada-Mu lah tempat kebangkitan, kami berada
di waktu pagisedang kekuasaan tetap berada bagi Allah Tuhan seru
sekalian alam.
Dari AbuDawud, diriwayatkan oleh Abu Malik; Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Apabila bangun pagi, bacalah: “Ya Allah, sesungguhnya kami berada di waktu
pagi bersama Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu
kebaikan hari ini keterbukaannya, kemudahannya, cahayanya, keberkatanmya dan
petunjuknya; dan perlindungan dari keaiban yang datang dengan nya dan
sesudahnya.” Pada petang hari serupa juga.
46. َللَّهُّمَ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيُوْمِ فَتْحَهُ
وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ وَبَرَكَتَهُ وَهُداَهُ
46. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan hari ini,
pembukaannya, kemudahannya, cahayanya, berkatnya dan petunjuknya.
47. اَللَّهُمَّ
إِنَّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذاَ الْيُوْمِ، وَخَيْرَ ماَ فِيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ هَذاَ الْيُوْمِ وَشَرِّ
مَا فِيْهِ.
47.Ya Allah aku memohon kepada-Mu
kebaikan hari ini, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan
aku berlindung kepada-Mu daripada keburukan hari ini
dan keburukan apa yang terdapat didalamnya.
48.اَللَّهُمَّ ماَ أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَـدٍ مِنْ خَلْقِكَ،
فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
عَلَى ذَلِكَ.
48. Ya Allah, nikmat yang aku terima di pagi ini, atau
yang di terima oleh salah seorang dari hamba-Mu, maka sumbernya hanyalah Engkau
semata, tiada sekutu bagi-Mu, bagi-Mu lah pujian dan kepada-Mu kami bersyukur
atas semuanya itu.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan oleh Abu Malik; “Seorang bertanya
Rasulullah s.a.w.: ‘Berilah kami suatu ayat yang boleh kami ulangi tiap
pagi, petang dan apabila kami bangun dari tidur.’ Baginda suruh kami berdoa:
"Ya Allah! Yang Mencipta Syurga dan dunia, Yang Mengetahui semua yang
zahir dan batin, Engkaulah Tuhan sekian makhluk; para malaikat saksikan
bahwa tiada tuhan selain-Mu, kami berlindung dengan-Mu dari keburukan diri kami
dan dari bisikan syaitan yang menyekutukan Mu.”
49سُبْحَانَ
اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِـهِ وَرِضَـى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ
وَمِداَدَ كَلِمَاتِهِ. (ثلاثا)
49. Maha Suci Allah dan puji-pujian untukNya, sebanyak bilangan makhlukNya,
sebanyak bilangan keridhaanNya, sebanyak timbangan ‘ArsyNya dan sebanyak tinta
untuk menulis kalimatNya. (3X)
Diriwayatkan daripada Juwairiyah Ummil Mukminin r.a., bawahasanya Nabi
s.a.w keluar dari rumahnya pada suatu pagi setelah habis sembahyang subuh
sedang Juwairiyah masih di tempat sembahyangnya (berzikir), apabila beliau
kembali ke rumah setelah menunaikan shalat Dhuha, beliau dapati Juwairiyah
masih di tempat sembahyangnya lagi, lalu beliau bertanya: Apakah engkau masih
lagi berkeadaan seperti aku tinggalkanmu tadi? Maka berkata Nabi s.a.w.: Bila
aku meninggalkanmu tadi aku telah mengucapkan empat kalimah sebanyak 3 kali,
jika ditimbang dengan apa yang engkau ucapkan sejak awal hari tadi niscaya ia
lebih daripada apa yang engkau ucapkan, iaitu wirid yang disambung
dengan”sebanyak bilangan ......”.
50 سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ
خَلْقِـهِ وَرِضَـى نَفْسِـهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِداَدَ
كَلِمَاتِهِ. (ثلاثا)
50 Maha Suci Allah Yang Maha Agung dan puji-pujian
untukNya, sebanyak bilangan makhlukNya, sebanyak bilangan keridhaan-Nya,
sebanyak timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak
bilangan kalimat-Nya. (3X)
51. سُبْحَـانَ اللهِ
عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السَّمَـاءِ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَـقَ فِي
الأَرْضِ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا بَيْنَ ذَلِكَ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ
مَا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
51. Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di
langit, Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Maha suci Allah
sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya dan Maha suci Allah sebanyak
bilangan ciptaan-Nya. (3X)
Diriwayatkan daripada Sa’ad bin Abu Waqqash r.a. bahawasanya dia bersama
Rasulullah s.a.w. mendatangi seorang perempuan sedang pada kedua tangan
perempuan itu ada biji (kurma) atau kerikil dihitungnya dalam tasbihnya, maka
bersabda Rasulullah s.a.w.: Mahukah engkau aku memberitahumu sesuatu yang lebih
mudah atau lebih utama buatmu? Lalu beliau menyambung dengan membaca wirid yang
disambung seperti diatas ini
.52.اَلْحَمْدُ
للهِ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ
فِي الأَرْضِ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِكَ، اَلْحَمْدُ للهِ
عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
52.
Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di
langit, segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, segala
puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya dan segala
puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)
53. لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا
خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِـكَ، لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
53 Tiada
tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, tiada tuhan
melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, tiada tuhan melainkan
Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan tiada
tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya.
(3X)
54. اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ
مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي
الأَرْضِ، اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِكَ، اللهُ أَكْبَرُ
عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
54. Allah Maha Besar, sebanyak
bilangan ciptaan-Nya di langit, Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya
di bumi, Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya,
dan Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya.
(3X)
Dari Al-Muwatta, diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah
s.a.w bersabda: Sesiapa yang membaca: “Tiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa,
tiada sekutu baginya, kepunyaan-Nya lah kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala
puji dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu” dalam sehari sebanyak
seratus kali, nescaya dia mendapat pahala sebagaimana memerdekakan sepuluh
orang hamba. Dia juga diampunkan seratus kejahatan, dibuat untuknya benteng
sebagai pelindung dari syaitan pada hari tersebut hingga ke petang. Tidak
diganjarkan kepada orang lain lebih baik daripadanya kecuali orang tersebut
melakukan amalan lebih banyak daripadanya. Manakala mereka yang berkata: “Maha
suci Allah dan segala puji hanya bagi Allah”, dalam sehari sebanyak seratus
kali nescaya terhapuslah segala dosanya sekalipun dosanya itu banyak seperti
buih di lautan .
(i) Al-Habib Abibakar Sakaran didalam Hizbnya telah mengatakan bahawa
pengucapan, “Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami
Nabi Muhammad dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sekalian” ialah sebagai
pintu menuju kepada Allah; dan kunci ke pintu itu ialah ucapan, “Tiada tuhan
melainkan Allah”; dan pertahanannya ialah ucapan, “Tiada kekuatan atau kuasa
melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung”
55. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا خَلَقَ فِي الأَرْضِ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِـكَ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ
الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ. (ثلاثا)
55. Tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang
Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di
langit, tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi
dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, tiada kekuatan atau
kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak
bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan tiada kekuatan atau kuasa
melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan
ciptaan-Nya. (3X)
56. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي
السَّمَاءِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ
الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي الأَرْضِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ
عَدَدَ مَا بَيْـنَ ذَلِـكَ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ
الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ.
56. Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas
penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy (buta huruf) dan atas
keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di
langit, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi
Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan
sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Ya Allah,
limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan
sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di
antara keduanya, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu
kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan
sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya.
57. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عَدَدَ كُلِّ ذَرَّةٍ أَلْفَ مَرَّةٍ.(ثلاثا)
57. Tiada tuhan selain Allah Yang
Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah kerajaan, dan hanya bagi-Nya
segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, sebanyak bilangan zarah
yang dicipta-Nya seribu kali. (3X)
58. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عَدَدَ ماَ هُوَ خَالِقٌ.
58Tiada tuhan selain Allah Yang
Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah Kerajaan,
dan hanya bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu yang
telah diciptakan-Nya.
وَ فِي بَعْض النسخ زيادة واختـلاف في هذه التسبيحـات
الأخيرة، فمن شاء فليعمل بها. فكلها واردة. اهـ
وقد اختارها حفيد الْمؤلف الإمام علوي بن أَحْمد بن حسن
الْحداد لأن الثابت في الأصل من هذه التسبيحات هو:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ (مائة مرة)، سُبْحَانَ
اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ (مائة مرة)
سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَ
اللهُ، وَ اللهُ أَكْبَرُ. (مائة مرة)
(وَيَزِيدُ صَبَاحًا) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـدَهُ
لاَ شَرِيْـكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْـكُ وَلَهُ الْحَمْـدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ. (مائة مرة)
فمن عمل بِها فهو الأكمل. اهـ
Jika dibaca pada waktu petang
gantikanlah perkataan-perkataan yang di garis bawah itu seperti berikut:
وَيَقُولُ فِي الْمَسَاء بَدَل " أَصْبَحْتُ " - " أَمْسَيْتُ "
Di ayat
22, 23, 44 dan 45: “Pagi” digantikan dengan “Petang”.
وَبَدَل " اَلْنُشُوْرِ " - " اَلْمَصِيْرِ "
Di ayat 45 “kebangkitan”
digantikan dengan “kembali”.
وَبَدَل " الْيَوْمِ " - " اللَّيْلِ "
Dan di
dalam ayat 46 dan 47: “hari” digantikan dengan “malam”.
إنتهى الورد اللطيف
Tamat
Wirdul-Latif
HIJB NASHOR
Hijbun Nasr adalah
Dzikir, Doa dan Wirid Nabi Muhammad SAW. Dihimpun Oleh: al Imam al Quthub al
Habib Abdulloh Bin Alawi Al-Haddad (1044-1132 H) Sedapat mungkin di
baca sesudah sholat Dzuhur
حِزْبُ النـَّصـْرِ
المُبـَارَكِ
للإمام عبد الله بن علوي الحداد رحمه الله تعالى
بسم الله الرحمن الرحيم إنا فتحنا لك فتحاً مبينا ليغفر لك الله ما تقدم من ذنبك
و ما تأخر و يتم نعمته عليك و يهديك صراطاً مستقيما ًو ينصرك الله نصراً عزيزاً} {
وكان عند الله وجيهاً } {وجيهاً في الدنيا و الآخرة و من المقربين } {وجهت وجهي للذي فطر السماوات و الأرض } {نصر من الله و
فتح قريب و بشر المؤمنين , يا أيها اللذين آمنوا كونوا أنصار الله كما قال عيسى بن
مريم للحواريين من أنصاري إلى الله قال الحواريون نحن أنصار الله } { الله لا إله
إلا هو الحي القيوم لا تأخذه سنة و لا نوم له ما في السماوات و ما في الأرض من ذا
الذي يشفع عنده إلا بإذنه يعلم ما بين أيديهم و ما خلفهم و لا يحيطون بشيء من علمه
إلا بما شاء وسع كرسيه السماوات و الأرض و لا يؤده حفظهما و هو العلي العظيم } {لو
أنزلنا هذا القرآن على جبل لرأيته خاشعاً متصدعاً من خشية الله و تلك الأمثال
نضربها للناس لعلهم يتفكرون هو الله الذي لا إله إلا هو عالم الغيب و الشهادة هو
الرحمن الرحيم هو الله الذي لا إله إلا هو الملك القدوس السلام المؤمن المهيمن
العزيز الجبار المتكبر سبحان الله عما يشركون هو الله الخالق البارئ الـمصور له
الأسماء الحسنى يسبح له ما في السماوات و الأرض و هو العزيز الحكيم } أعيذ نفسي بالله تعالى من كل ما يسمع بأذنين و يبصر
بعينين و يـمشي برجلين و يبطش بيدين و يتكلم بشفتين, حصنت نفسي بالله الخالق الأكبر من شر ما أخاف و أحذر ,
من الجن و الأنس و أن يـحضرون عز جاره و جل ثناؤه و تقدست أسماؤه و لا إله غيره .
اللهم إني أجعلك في نـحور أعدائي و أعوذ بك من شرورهم و تـحيلهم و مكرهم و مكائدهم
, أطفئ نار من أراد بي عداوة من الجن و الإنس , يا حافظ يا حفيظ يا كافي يا مـحيط
. سبحانك يا رب ما أعظم شأنك و أعز سلطانك , تـحصنت بالله و بأسماء الله و بآيات
الله و ملائكة الله و أنبياء الله و رسل الله و الصالحين من عباد الله , حصنت نفسي
بلا إله إلا الله سيدنا محمد رسول الله صلى الله عليه و آله و سلم .اللهم احرسني
بعينك التي لا تنام و اكنفني بكنفك الذي لا يرام و ارحمني بقدرتك علي , فلا أهلك و
أنت ثقتي و رجائي. يا غياث الـمستغيثين3. يا درك الـهالكين 3 . اكفني شر كل طارق
يطرق بليل أو نـهار إلا طارقاً يطرق بـخير إنك على كل شئ قدير.بسم الله أرقي نفسي من كل ما يؤذي و من كل حاسد , الله شفائي , بسم الله رقيت , اللهم رب الناس أذهب البأس
أشف أنت الشافي وعافي أنت الـمعافي , لا شفاء إلا شفاؤك شفاءً لا يغادر سقماً ولا
ألماً , يا كافي يا وافي يا حميد يا مجيد, أرفع عني كل تعب شديد و اكفني من الحد
والحديد والمرض الشديد والجيش العديد , و أجعل لي نوراً من نورك وعزاًً من عزك
ونصراً من نصرك وبهاءً من بهائك وعطاءً من عطائك وحراسة من حراستك وتأييداً من
تأييدك , يا ذا الجلال والإكرام والمواهب العظام , أسألك أن تكفيني من كل ذي شر
إنك أنت الله الخالق الأكبر . وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
تسليماً كثيراً طيباً مباركاً فيه , والحمد
لله رب العالمين ظاهراً وباطناً وعلى كل حال يا أرحم الراحمين
HIZBUL BAHR
SAYYID ABI HASAN ASY-SYADZILI
بِسْمِ اللهِ الَّرحْمَنِ الرَّحْيْمِ. اَللَّهُمَّ
يَاالله يَاعَلِيُّ يَاعَظِيْمُ يَاحَلِيْمُ يَاعَلِيْمُ. اَنْتَ رَبِّيْ
وَعِلْمُكَ حَسْبِيْ فَنِعْمَ الرَّبُّ رَبِّيْ وَنِعْمَ اْلحَسْبُ
حَسْبِيْ تَنْصُرُ مَنْ تَشَاءُ وَاَنْتَ اْلعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ.
نَسْاَلُكَ الْعِصْمَةَ فِى الْحَرَكَاتِ وَالسَّكَنَاتِ وَالْكَلِمَاتِ
وَالْاِرَادَاتِ وَالْخَطَرَاتِ.مِنَ الشُّكُوْكِ وَالظُّنُوْنِ
وَاْلاَوْهَامِ السَّاتِرَةِ لِلْقُلُوْبِ عَنْ مُطَالَعَةِ الْغُيُوْبِ
فَقَدِ (ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُوْنَ وَزُلْزِلُوْا زِلْزَالاً شَدِيْدًا)(وَاِذْ
يَقُوْلُ اْلمُنَافِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِى قُلُوْبِهِمْ مَرَضُ مَا
وَعَدَنَا اللهُ وَرَسُوْلُهُ اِلاَّغُرُوْرًا) فَثَبِّتْنَا وَانْصُرْنَا
وَسَخِّرْلَنَا هَذَا اْلبَحْرَ كَمَا سَخَّرْتَ اْلبَحْرَ لمُوْسَى
وَسَخَّرْتَ النَّارَ ِلاِبْرَاهِيْمَ وَسَخَّرْتَ اْلجِبَالَ
وَاْلحَدِيْدَ لِدَاوُدَ وَسَخَّرْتَ الرِّيْحَ وَالشَّيَاطِيْنَ وَاْلجِنَّ
لِسُلَيْمَانَ وَسَخِّرْلَنَا كُلَ بَحْرٍهُوَ لَكَ فِى اْلاَرْضِ
وَالسَّمَاءِ وَاْلمُلْكِ وَ اْلمَلَكُوْتِ وَبَحْرَ الدُّنْبَا وَبَحْرَ
اْلاخِرَةِ وَسَخِرْلَنَا كُلََّ شَيْءٍ. يَامَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوْتُ
كُلُّ شَيْءٍ (كهيعص)(ثَلاَثًا) اُنْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ
النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْلَنَا
فَاِنَّكَ خَيْرُ اْلغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ
الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ
وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ اْلقَوْمِ الظَّاِلمِيْنَ وَهَبْ لَنَا
رِيْحًا طَيْبَةً كَمَا هِيَ فِى عِلْمِكَ وَانْشُرْهَا عَلَيْنَا مِنْ
خَزَاِئنِ رَحْمَتِكَ وَاحْمِلْنَا بِهَا حَمْلَ اْلكَرَا مَةِ مَعَ
السَّلاَمَةِ وَ الْعَافِيَةِ فِي الدِّ يْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ
اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. اَللَّهُمَّ يَسِّرْلَنَا
اُمُوْرَنَا مَعَ الرَّاحَةِ لِقُلُوْبِنَا وَاَبْدَانِنَا وَالسَّلاَمَةِ
وَاْلعَافِيَةِ فِى دِيْنِنَا وَدُنْيَانَا وَكُنْ لَنَا صَاحِبًا فِى
سَفَرِنَا وَخَلِيْفَةً فِى اَهْلِنَا, وَاطْمِسْ عَلَى وُجُوْهِ
اَعْدَائِنَا وَامْسَخْهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِِمْ فَلاَ
يَسْتَطِيْعُوْنَ اْلمُضِيَّ وَلاَاْلمجَِيْ ءَ اِلَيْنَا (وَلَوْ نَشَاءُ
لَطَمَسْنَا عَلَى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوْا الصِّرَاطَ فَانَّى
يُبْصِرُوْنَ* وَلَوْنَشَآءُ لمََسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ
فَمَااسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَلاَيَرْجِعُوْنَ (يس وَاْلقُرْآنِ الْحَكِيْمِ*
اِنَكَ لَمِنَ اْلمُرْسَلِيْنَ* عَلَى صِرَاطٍمُسْتَقِيْمٍ* تَنْزِيْلَ
اْلعَزِيْزِ الرَّحِيْمِ* لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا اُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ
فَهُمْ غَافِلُوْنَ* لَقَدْحَقَّ اْلقَوْلُ عَلَى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ
لاَيُؤْمِنُوْنَ* اِنَاجَعَلْنَا فِى اَعْنَاقِهِمْ اَغْلاَلاً فِهَيَ اِلَى
اْلاَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُوْنَ* وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ
سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنَهُمْ فَهُمْ
لاَيُبْصِرُوْنَ* شَاهَتِ اْلوُجُوْهُ(ثَلاَثًا) وَعَنَتِ اْلوُجُوْهُ
لِلْحَيِّ اْلقَيُّوْمِ. وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا(طس)(حم. عسق)(مَرَجَ
اْلبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ* بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ
لاَيَبْغِيَانِ)(حم)(سَبْعًا) حُمَّ اْلاَمْرُ وَجَاءَ النَّصْرَ, فَعَلَيْنَا لاَ
يُنْصَرُوْنَ (حم* تَنْزِيْلُ الْكِتَابِ مِنَ اللهِ الْعَزِيْزِ
الْعَلِيْمِ* غَافِرِالذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِشَدِيْدِ الْعِقَابِ ذِى
الطَّوْلِ لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ. اِلَيْهِ الْمَصِيْرُ)(بِسْمِ
اللهِ)باَبُنَا(تَبَارَكَ) حِيْطَانُنَا(يَس) سَقْفُنَا(كَهَيَعَصَ)
كِفَايَتُنَا(حم.عسق) حِمَايَتُنَا(فَسَيَكْفِيْكَهُمُ
اللهُ وَهُوَالسَّمِيْعُالْعَلِيْمُ)سِتْرُ الْعَرْشِ مَسْبُوْلٌ عَلَيْنَا
وَعَيْنُ اللهِ نَاظِرَةٌ اِلَيْنَا بِحَوْلِ
اللهِ لاَيُقْدَرُ عَلَيْنَا (وَاللهُ مِنْوَرَائِهِمْ مَحْفُيْطٍ . بَلْ هُوَ
قُرْآنٌ مَجِيْدٌ . فِى لَوْحٍ مَحْفُوْظٍ) (فاللهُ خَيْرٌ
حَافِظًا وَهُوَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ) (ثَلاَثًا) (اِنَّ وَلِيِّيَ
اللهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتَابَ . وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ)
(حَسْبِيَ اللهُ لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ
الْعَظِيْمِ) (ثَلاَثًا) بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ
يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى اْلاَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (ثَلاَثًا) وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ
اِلاَّبِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ( اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ , يَآ ايُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا) (الله لآ اِلَهَ اِلاَّهُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّوْمُ .... الي اخره
AYAT
KURSI SEBAIKNYA DIBACA DENGAN SATU NAFAS
يَااللهُ يَانُوْرُ يَاحَقُّ
يَامُبِيْنُ , اُكْسُنِيْ مِنْ نُوْرِكَ وَعَلِّمْنِيْ مِنْ عِلْمِكَ وَاَفْهِمْنِيْ
عَنْكَ وَاَسْمِعْنِيْ مِنْكَ وَبَصِّرْنِيْ بِكَ وَاَقِمْنِيْ بِشُهُوْدِكَ
وَعَرِّفْنِيْ الطَّرِيْقَ اِلَيْكَ وَ هَوِّنْهَا عَلَيَّ بِفَضْلِكَ
وَاَلْبِسْنِيْ لِبَاسَ التَّقْوَى مِنْكَ. اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ, يَاسَمِيْعُ يَاعَلِيْمُ يَاحَلِيْمُ يَاعَلِيُّ
يَاعَظِيْمُ يَااللهُ اِسْمَعْ دُعَاِئْ بِخَصَائِصِ لُطْفِكَ آمِيْنَ.
اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كَلِّهَا مِنْ شَرِّ مَاخَلَقَ
( ثَلاَثًا ) يَاعَظِيْمَ السُّلْطَانِ , يَاقَدِيْمَ اْلاِحْسَانِ
يَادَائِمَ النَّعْمَاءِ يَابَاسِطَ الرِّزْقِ يَاكَثِيْرَ الْحَيْرَاتِ
يَاوَاسِعَ الْعَطَاءِ يَادَافِعَ الْبَلاَءِ وَيَاسَامِعَ الدُّعَاءِ
يَاحَاضِرًا لَيْسَ بِغَائِبٍ يَامَوْجُوْدًا عِنْدَ الشَّدَائِدِ
يَاخَفِيَّ اللُّطْفِ يَالَطِيْفَ الصُّنْعِ , يَاحَلِيْمًا لاَ يَعْجَلُ
اِقْضِ حَاجَتِيْ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّهُمَّ
اِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نَحْنُ فِيْهِ وَمَانَطْلُبُهُ
وَنَرْتَجِيْهِ مِنْ رَحْمَتِكَ فِى اَمْرِنَا كُلِّهِ . فَيَسِّرْ لَنَا مَا نَحْنُ
فِيْهِ مِنْ سَفَرِنَا وَمَانَطْلُبُهُ مِنْ حَوَائِجِنَا وَقَرِّبْ
عَلَيْنَا الْمَسَافَاتِ, وَسَلِّمْنَا مِنَ الْعِلَلِ وَالْلآفَا تِ وَلاَ
تَجْعَلِ الدُّ نْيَا اَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَمَبْلَغَ عِلْمِنَا
وَلاَتُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَيَرْحَمُنَا بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنّا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ
وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.َ
حِزْبُ النـَّصـْرِ
المُبـَارَكِ
لِسـَيـِّدي أبـِي الحـَسـَنِ
الشـَّاذلـِي
بـِـسْـمِ اللهِ الرَّحمـنِ الرَّحـيمِ اللهـُمَّ
بـِسَطـْوَةِ جَبـَروتِ قـَهـْرِكَ وبـِسُرْعـَةِ إغـَاثـَةِ نـَصـْرِكَ
وَبـِغِـيرَتـِكَ لإنـْـتـِهـَاكِ حُرُمَـاتِكَ وَبـِحـِمَايَتِكَ لِـمَن
إحـْـتـَمـَى بـِآياتِكَ أسألـُكَ يا اللهُ يَا سَميعُ يَا قـَريبُ يَا مُجـِيبُ
يَا سَريعُ يَا مُنـْتـَـقِمُ يَا شـَديدَ البَـطـْشِ يَا جَبََّارُ يَا
قـَهـَّارُ يَا مَنْ لا يُعْـجـِزُهُ قـَهـْرُ الجَبـَابـِرَةِ ولا يَعْظـُمُ
عـَلـَيْهِ هَلاكُ المُتـَمَرِّدَةِ مِنَ المُلوكِ والأكـَاسِرَةِ أن تـَجْـعَلَ
كـَيـْدَ مَنْ كـَادَنِي في نـَحْرِهِ وَمَكـْرَ مَنْ مَكـَرَ بي عَـائِداً عَليهِ
وَحُـفـْرَة مَنْ حَفـَرَ لي وَاقِعاً فيها وَمَنْ نـَصَبَ لي شـَبـَكـَة
الخَدَاعِ إجْعَلـْهُ يا سَيِّدي مُسَاقاً إليها وَمُصَـاداً فيها وَأسِيراً
لـَدَيْهـَا اللهُمَّ بـِحَقِّ كـهيعص إكـْـفِـنـَا هَمَّ العِدا وَلـَقـِّهـِمْ
الرَّدَى وَإجْعـَلهُمْ لِكـُلِّ حَبيبٍ فِداً وَسَلـِّط عَلـَيـْهـِمْ عَاجـِلَ
النـِّقـْمـَةِ في اليَوْمِ والغـَدِ. اللهُمَّ بَدِّدْ شـَمْلـَهـُمْ، اللهُمَّ
فـَرِّق جَمْـعَـهـُم اللهُمَّ أقـْلِلْ عَدَدَهـُمْ، اللهُمَّ فـُلَّ حَدَّهُمْ،
اللهُمَّ إجْعَلْ الدَّائِرَة عَلـَيـْهـِمْ اللهُمَّ أرْسِلْ العَذابَ إليهـِمْ،
اللهُمَّ أخـْرِجْـهـُمْ عَنْ دَائِرَةِ الحِلـْمِ وَإسْـلـُبـْهـُمْ مَدَدَ
الإمْـهـَالِ وغـُلَّ أيْديَهـُمْ وإرْبـِط عَلـَى قـُلوبـِهـِمْ ولا
تـُبـَلـِّغـْهـُمْ الآمال، اللهُمَّ مَزِّقـْهـُمْ كـُلَّ مُمَزَّقٍ
مَزَّقـْـتـَهُ لأعْدَائِكَ إنـْـتِصـَاراً لأنـْبـِيائِكَ وَرُسُـلِكَ
وَأولِيائِـكَ اللهُمَّ إنـْـتـَصِرْ لنا إنـْـتـِصَـارَكَ لأحْبـَابـِكَ على
أعْدَائِكَ، اللهُمَّ لا تـُمَكـِّنْ الأعْداءَ فينا ولا تـُسـَلـِطـَهـُمْ
عَـلـَيْـنـَا بـِذنوبـِنـَا حم حم حم حـــم حم حم حم حُـمَّ الأمْرُ وَجَاءَ
النـَصـْرُ فـَعـَلينـْا لا يـُنـْصـَرون حمعسق حِمَايَتـُنـَا مِمَّا نـَخـَافُ،
اللهُمَّ قـِنـَا شـَرَّ الأسْواءِ ولا تـَجْعـَلنـَا مَحـَلاً للبـَلـْواءِ،
اللهُمَّ أعْطِنـَا أمَلَ الرَّجَاءِ وَفـَوْقَ الأمَلِ يَا هُوَ يَا هُوَ يَا
هُوَ يَا مَنْ بـِفـَضْـلِهِ لِفـَضْلِهِ نـَسْألْ - نـَسْألـُكَ العَجـَلَ
العَجَلَ إلهي الإجَابَة الإجَابَة يَا مَنْ أجَابَ نـُوحاً في قـَوْمِهِ يَا مَنْ
نـَصَرَ إبْراهِيمَ عَلى أعْدائِهِ يَا مَنْ رَدَّ يُوسُفَ على يَعْـقوب يَا مَنْ
كـَشـَفَ ضـُرَّ أيُّوبَ يَا مَنْ أجَابَ دَعْوَةَ زكـَرِيَّا يَا مَنْ قـَبـِلَ
تـَسـْبيحَ يُونـُسَ بـِنْ مَتـَّى نـَسْـألـُكَ بـِأسْرارِ أصْحـَابِ هَذِهِ
الدَّعَوَاتِ أنْ تـَقـْبـَلَ مَا بـِهِ دَعَوْنـَاكَ وأنْ تـُعْطِينـَا مَا
سَألناكَ أنـْجـِزْ لنـَا وَعْدَكَ الذي وَعَدْتـَهُ لِعِـبَادِكَ المُؤمِنين لا
إلهَ الا أنـْتَ سُبْحَانـَكَ إني كـُنـْتُ مِنَ الظـَّالِمِينَ إنـْـقـَطـَعـَتْ
آمَالـُنـَا وَعِزَّتِكَ الا مِنـْكَ وَخـَابَ رَجَاؤُنـَا وَحَـقِـكَ الا فيكَ. إنْ أبْطـَأتْ غـَارَةُ الأرْحَامِ وإبْـتـَعـَدَتْ
فـَأقـْرَبُ السَّيْرِ مِنـَّا غـَارَةُ اللهِ يا غـَارَةَ اللهِ جـِدِي السـَّيـْرَ مُسْرِعَة في
حَلِّ عُـقـْدَتـِنـَا يَا غـَارَةَ اللهِ عَدَتْ العَادونَ وَجَارُوا وَرَجَوْنـَا اللهَ مُجـيراً وَكـَفـَى
باللهِ وَلـِيـَّا وَكـَفـَى باللهِ نـَصِيراً حَسْبـُنـَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ - ثلاثا
ولا حَوْلَ ولا قـُوَةَ الا باللهِ العَليِّ العَظِيمِ
إسْـتـَجـِبْ لـَنـَا آمين - ثلاثا
فـَقـُطِعَ دَابـِرُ القـَوْمِ الذينَ ظـَلـَمُوا
والحَمْدُ لِلهِ رَبَّ العَالـَمينَ ولا حَوْلَ ولا قـُوَّةَ الا باللهِ العَلِيّ
العَظِيمِ وَصَـلـَّى
اللهُ عَـلـَى سَيـِّدِنـَا مُحَمَّدٍ النـَّبـِيّ الأمِيِّ وَعَلى آلِهِ
وَصَحْبـِهِ وَسَـلـَّمَ
HIZB NAWAWI /WIRID IMAM NAWAWI
بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمنِ
الرَّحِيْمِ . بِسْـمِ اللهِ ، اَللهُ اَكْبَرُاَ قُوْلُ عَلَى نَفْسِيْ وَعَلَى دِ يْنِيْ وَعَلَى اَ هْـلِيْ وَ عَلَى اَوْلاَدِيْ وَعَلَى مَا لِيْ وَعَلَى اَ صْحَـا بِيْ وَعَـلَى اَدْ
يَا نِهِمْ وَعَلَى اَمْوَ الِهِمْ اَلْفَ
لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَةَ اِلاَّ بِـا للهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . بِسْـمِ الله اَللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ ، اَ قُوْلُ عَلَىنَفْسِيْ وَعَلَى دِ يْنِيْ وَعَلَى اَ هْـلِيْ وَ عَلَى اَوْلاَدِيْ وَ عَلَى مَا لِيْ وَعَلَى اَ صْحَـا بِيْ وَعَـلَى اَدْ
يَا نِهِمْ وَعَلَى اَمْوَ الِهِمْ . اَلْفَ اَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ
اِلاَّ بِـا للهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . بِسْـمِ اللهِ اَللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَ قُوْلُ عَلَى نَفْسِيْ وَعَلَى دِ يْنِيْ
وَعَلَىاَهْـلِيْ وَعَلَى اَوْلاَدِيْ وَعَلَىمَا لِيْ
وَعَلَى اَ صْحَـا بِيْ وَعَـلَى اَدْ
يَا نِهِمْ وَعَلَى اَمْوَ الِهِمْ . اَلْفَ اَلْفِ اَلْفِ
لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ اِلاَّ بِـا للهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . بِسْـمِ اللهِ وَ بِاللهِ
وَمِنَ ا للهِ وَاِلىَ اللهِ وَعَلىَ اللهِ وفِى اللهِ ، وَلاَحَوْلَ وَلاَ
قُـوَّةَ اِلاَّ بِـا للهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ . بِسْـمِ اللهِ عَلَى دِ يْنِيْ
وَعَلَى نَفْسِيْ ، بِسْـمِ اللهِ عَلَى
مَا لِيْ وَعَلَى ا َهْـلِيْ وَعَلَى اَوْلاَدِيْ وَعَلَى اَ صْحَـا بِيْ بِسْـمِ اللهِ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ اَعْطَا نِيْهِ
رَبِّيْ بِسْـمِ اللهِ رَبِّ السَّمَوَتِ السَّبْعِ وَ رَبِّ اْلاَرَضِيْنَ
السَّبْعِ وَرَبِّ اْلعَرْ شِ اْلعَظِيْمِ .
بِسْـمِ اللهِ الَّذِيْ
لاَيَضُـرُّمَعَ اسْمِـهِ سَيْءُ فِى اْلاَرْضِ وَلاَفِى السَّمَآءِ
وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ ( نَلاَنا ً)
بِسْـمِ اللهِ خَيْرُاْلاَ
اسْمَآءِ فِى اْلاَرْضِ وَفِى السَّمَآءِ بِسْـمِ اللهِ اَفْتَتِحُ ، وَ
بِهِ اَخْتَتِمُ اَللهُ اللهُ اللهُ رَبِّيْ لاَاُشْرِكُ بِهِ اَحَداً ، اَللهُ
اللهُ اللهُ َلآاِلَـهَ اِلاَّ هُوَ اَللهُ اللهُ اللهُ اَ عَزُّ وَاَجَلُّ
وَاَكْبَرُ مِمَّا اَخَافُ وَاَحْذَرُ (نَلاَنا)
اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُ
بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَمِنْ شَـِّرغَيْرِيْ وَمِنْ شَرِّمَاخَلَقَ رَبِّيْ ،
بِكَ اللَّهُمَّ اَحْـتَرِزُ مِنْهُمْ وَبِكَ اللَّهُمَّ اّدْ رَأُ فِى
نُحُوْرِهِمْ ، وَبِكَ اللَّهُمَّ اَعُوْذُ مِنْ شُرُوْرِهِمْ وَاسْتَكْفِيْكَ
اِيَّاهُمْ وَ اُقَدِّ مُ بَيْنَ يَدَ يَّ وَاَيْدِ يْهِمْ وَاَيْدِيْ مَنْ اَحَا
طَتْهُ عِنَا يَتِيْ وَ شَمِلَتْهُ اِحَا طَتِيْ . بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمنِ
الرَّحِيْمِ ( قُلْ هُوَاللهُ اَحَدُ.اَللهُ الصَّمَدُ) اَ لْاِخْلاَ صْ ( نَلاَنا
ً) وَمِثْـلُ ذَ لِكَ عَنْ يَمِيْنِيْ وَاَيْمَا نِهِمْ وَمِثْلُ ذَ لِكَ عَنْ
شِمَا لِيْ وَعَنْ شَمَا ئِلِهِمْ ، وَمِثْلُ ذَ لِكَ اَمَا مِيْ وَاَمَا مَهُمْ ،
وَمِثْلُ ذَلِكَ مِنْ خِلْفِيْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ ، وَمِثْلُ ذَ لِكَ مِنْ
فَوْقِيْ وَمِنْ فَوْ قِهِمْ ، وَمِثْلُ ذَ لِكَ مِنْ تَحْتِيْ وَمِنْ تَحْتِهِمْ
وَمِثْلُ ذَ لِكَ مَحِيْطٌ بِيْ وَبِهِمْ وَبِمَا اَحَطْنَا بِِهِ. اَللَّهُمَّ
اِنِّيْ اَسْا لُكَ لِيْ وَلَهُمْ مِنْ خَيْرِكَ بِخَيْرِكَ اَلَّذِ يْ لاَ
يَمْلِكُهُ غَيْرُكَ . اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ وَاِيَّا هُمْ فِى حِفْظِكَ
وَعِيَاذِ كَ وَعِبَادِ كَ وَعِيَالِكَ وَجِوَارِكَ وَاَمَنِكَ وَاَمَا نَتِكَ
وَحِزْ بِكَ وَحِرْزِكَ وَكَنَفِكَ وَسَتْرِكَ وَلُطْفِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَا نٍ
وَسُلْطَا نٍ وَاِنْسٍ وَجَـآ نٍّ َوبَاغٍ وَحَا سِدٍ وَسَبُعٍ وَحَيَةٍ
وَعَقْرَبٍ . وَمِنْ شَرِّكُلِّ دَآبَّةٍ اَنْتَ اَخِذُبِنَا صِيَتَهِا اِنَّ
رَبِّيْ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ حَسْبِيَ الرَّبُّ مِنَ
الْمَرْ بُوْبِيْنَ حَسْبِيَ اْخَالِقُ مِنَ اْلمَخْلُوْقِيْنَ، حَسْبِيَ
الرَّازِقُ مِنَ اْلمَرْزُوْ قِيْنَ، حَسْبِيَ السَّاتِرُ مِنَ اْلمَسْتُوْرِيْنَ
حَسْبِيَ النَّا صِـرُمِنَ اْلمَنْصُوْرِيْنَ حَسْبِيَ اْلقَاهِرُمِنَ
اْلمَقْهُوْرِيْنَ حَسْبِيَ الَّذِيْ هُوَحَسْبِيْ، حَسْبِيْ مَنْ لَمْ يَزَلْ
حَسْبِيْ حَسْبِيَ الله ُوَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ، حَسْبِيَ الله ُمِنْ جَمِيْعِ
خَلْقِهِ. ( اِنَّ وَلِِيِّيَ اللهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ
يَتَوَلَّى الصَّا لِحِيْنَ ) وَاِذَ اقَرَأْتَ اْلقُرْآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ
الَّذِ يْنَ لاَيُؤْ مِنُوْنَ بِاْلاَ خِرَةِ حَجِابًا مًسْتُوْرًا وَجَعَلْنَا
عَلَ قُلُوْ بِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَفْقَهُوْهُ وَفِى اَذَا نِهِمْ وَقْرًا،
وَاِذَ اذَ كَرْتَ رَبْكَ فِى الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْا عَلَى اَدْبَارِهِمْ
نُفُوْرًا )( فَاِنْ تَوَلَوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ لآاِلَهَ اِلاَّهُوَ
عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ ) (x 7) وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ
اِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ .)وَصَلَّىاللهُ عَلَى سَيِّدِ
نَا مُحَّمَدْ اِ لنَّبِيِّ اْلاُ مِّيِّ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ .
Kemudian meniup ke kanan, ke kiri, ke depan dan ke
belakang masing – masing 3x
خَبَأْ تُ نَفْسِيْ فِى خَزَاِ
ئنِ بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَقْفَا لُهَا ثِقَتِى بِـاللهِ مَفَا
تِيْحُهَا لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَةَ اِلاَّ بِـا للهِ ، اُ دَافِعُ بِكَ اللَّهُمَّ
عَنْ نَفْسِيْ مَـا اُطِيْقُ وَمَالاَ اُطِيْقُ ، لاَ طَا قَةَ لِمَخْلُوْ قٍ مَعَ
قُدْرَةِ الْخَالِقِ حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَ كِيْلُ ، بِخَفِيِّ لُطْفِــ
اللهِ بِلَطِيْفِ صُنْعِ اللهِ بِجَمِيْلِ سِتْرِ اللهِ دَ خَلْتُ فِى كَنَفِ
اللهِ ، تَشَفَعْتُ بِسَيِّدِ نَارَسُوْ لِ اللهِ تَحَصَّنْتَ بِاَسْمَـآءِ اللهِ
، اَمَنْتُ بِاللهِ ، تَوَ كَلْتُ عَلَى اللهِ اِدَّخَرْتُ اللهَ
لِكُلِّ شِدَّةٍ . اَللَّهُمَ يَامَنْ اِسْمَهُ مَحْبُوْبُ وَوَجْهُهُ مَطْلُوْ بُ
، اِكْفِنِيْ مَا قَلْبِيْ مِنْهُ مَرْ هُوْ بُ اَنْتَ غَا لِبُ غَيْرُ مَغْلُوْ
بٍ ، وَصَلَّىاللهُ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِـهِ وَ صَحْبِهِ
وَسَــلَّمَ ، حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ اْلوَ كِيْلُ .
Kemudian membaca :
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ
اْلوَ كِيْلُ ( 70x )
وَاُفَوِّ ضُ اَ مْرِيْ اِلَى اللهِ ، اِنَّ اللهَ نَصِيْرٌ
بِاْلعِبَـادِ (11x )
Jangan lupa untuk melakukan shalat Dhuha karena
memiliki keutamaan yang sangat besar.
NB: Doa hizib nawawi yg di
tampilkan ini adalah yg (Habib Munzir) dapatkan sanadnya dari guru mulia Al
Hafidh Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidh, yg sanadnya bersambung pada Imam
Nawawi.
Jangan lupa untuk melakukan
shalat Dhuha karena memiliki keutamaan yang sangat besar.
DOA FAKHRUL WUJUD
WIRID SYEKH ABU BAKAR BIN SALIM
بسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . اَللّهُمَّ يَا عَظِيْمَ السُّلْطَانِ يَاقَدِيْمَ اْلاِحْسَانِ يَادَإِمَ النِّعَمِ
يَاكَثِيْرَ الْجُوْدِ يَاوَاسِعَ الْعَطَاءِ يَاخَفِيَّ اللُّطْفِ ، يَاجَمِيْلَ
الصُّنْعِ يَِاحَلِيْمًالاَ يَعْجَلُ .
صَلِّ يَا رَبِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَالِه وَسَلِّمْ وَارْضَ عَنِ الصَّحَابَةِ اَجْمَعِيْنَ . اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ شُكْرًا وَلَكَ الْمَنُّ فَضْلاً
وَاَنْتَ رَبُّنَا حَقاًّ وَنَحْنُ
عَبِيْدُكَ رِقاًّ وَاَنْتَ لَمْ تَزَ لْ لِذَا لِكَ اَهْلا.ً يََا مُيَسِّرَ كُلِّ عَسِيْرٍ
وَيَاجَابِرَ كُلِّ كَسِيْرٍ
وَ يَا صَاحِبَ كُلِّ فَرِيْدٍ
وَيَامُغْنِيَ كُلِّ فَقِيْرٍ وَيَامُقَوِّيَ كُلِّ ضَعِيْفٍ وَيَامَأْمَنَكُلِّ مَخِيْفٍ
، يَسِّرْ عَلَيْنَاكُلَّ عَسِيْرٍ ،
فَتَيْسِيْرُالْعَسِيْرِعَلَيْكَ يَسِيْرٌ . اَللّهُمَّ يَامَنْ لاَيَحْتَاجُ
اِلَى الْبَيَانِ وَالتَّفْسِيْرِ حَاجَاتُنَاكَثِيْرٌ ، وَاَنْتَ عَالِمٌ
بِهَاوَخَبِيْرٌ ، اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَخَافُ مِنْكَ وَاَخَافُ مِمَّنْ يَخَافُ مِنْكَ
، وَاَخَافُ مِمَّنْ لاَ يَخَافُ مِنْكَ . اَللّهُمَّ بِحَقِّ مَنْ يَخَافُ مِنْكَ
نَجِّنَامِمَّنْ لاَ يَخَافُ مِنْكَ . اَللّهُمَّ بِحَقِّ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ
اُحْرُ سْنَابِعَيْنِكَ الَّتِى لاَ تَنَامُ ، وَاكْنُفْنَا بِكَنَفِكَ الَّذِيْ
لاَيُرَامُ وَارْحَمْنَا بِقُدْرَتِكَ عَلَيْنَا فَلاَ نَهْلِكْ وَاَنْتَ
ثِقَتُنَا وَرَجَاؤُنَا . وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَالِه
وَصَحْبِه وَسَلَّمَ ، وَالْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ . عَدَدَخَلْقِه َورِضَى نَفْسِه وَزِنَةَعَرْشِه
وَمِدَادَكَلِمَاتِه اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَ لُكَ زِيَادَةً فِى الدِّ يْنِ ، وَبَرَكَةً فِى
الْعُمُرِ وَصِحَّةً فِى الْجَسَدِ وَسِعَةً فِى الرِّ زْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ
الْمَوْتِ وَشَهَادَةًعِنْدَالْمَوْتِ . وَمَغْفِرَةً بَعْدَالْمَوْتِ
وَعَفْوًاعِنْدَ الْحِسَابِ وَاَمَانًامِنَ الْعَذَابِ وَنَصِيْبًامِنَ الْجَنَّةِ
وَارْزُقْنَا النَّظَرَاِلى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ . وَصَلَّى اللهُ عَلىََ
سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَالِه وَصَحْبِهِ وَسَلَّمٌ (سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ
الْعِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْنَ وَسَلمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَدْلِلّهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.عَدَدَخَلْقِه وَرِضَى نَفْسِه وَزِنَةَعَرْشِه وَمِدَادَكَلِمَاتِه
7 komentar
Click here for komentarAssalamu'alaikum wr.wb
BalasMohon izin mengamalkannya ustadz.
wassalam
Assalamualaikum ustaz,
BalasSays yg hina ini mohon ijazah utk mengamalkannya Hizb Bahr Dan Hizb nosr.
Terima kasih ustaz.
Qobiltu ijazataka
BalasAssalamu'alaikum wr.wb
BalasMohon izin mengamalkannya Hizb Nawawi ustadz.
wassalam
Assalamualaikum Pak Ustadz saya izin copy dan amalkan
BalasIjin mengamalkan
BalasQobiltu ijazataka ya ustaz.
BalasIzin copas dan mengamalkan ijazahnya
Show Conversion Code Hide Conversion Code Show Emoticon Hide Emoticon